Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2023, 06:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Kacang-kacangan dan biji-bijian juga kaya akan protein.

3. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan adalah komponen utama diet sehat untuk umur panjang.

Dilaporkan Mayo Clinic, konsumsi kacang mengurangi tingkat peradangan akibat penyakit jantung dan diabetes.

Sebuah studi dari para peneliti di Harvard juga mengungkap, orang yang makan kacang memiliki tingkat kematian 20 persen lebih rendah daripada orang yang tidak makan kacang.

Harap diingat, beberapa varian kacang tinggi kalori sehingga konsumsinya harus dibatasi.

4. Makanan berbasis nabati

Banyak studi mengaitkan pola diet nabati dengan penurunan risiko kematian dini, sindrom metabolik, kanker, dan depresi.

Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of American Heart Association menyatakan, pola diet sarat makanan nabati dan minim makanan hewani menurunkan risiko morbiditas atau penyakit.

Dianjurkan agar 95 persen porsi makanan kita berbasis nabati, mulai dari buncis, lentil, hingga biji-bijian utuh seperti oatmeal, soba, dan quinoa.

Baca juga: 7 Makanan di Zona Biru yang Terbukti Bikin Panjang Umur

5. Kopi dan teh

Studi yang diterbitkan dalam Annals of Epidemiology Journal menemukan, lansia di Jepang yang mengonsumsi teh hijau tidak menderita penyakit kardiovaskular.

Juga disimpulkan, teh hijau berpotensi memiliki efek perlindungan terhadap kanker kolorektal.

Sementara itu, kopi terbukti menurunkan risiko diabetes tipe 2, penyakit Alzheimer dan Parkinson, serta kanker tertentu.

Tetapi, kelebihan asupan kafein dapat menyebabkan kecemasan, peningkatan detak jantung, bahkan insomnia.

Karena efek kafein membutuhkan waktu sekitar enam jam untuk mereda, disarankan untuk menghindari asupan kafein sebelum tidur.

6. Ikan dan telur

Dalam porsi yang ideal, ikan dapat meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan risiko kematian.

Menurut Orlando Health, konsumsi dua hingga tiga porsi ikan seminggu mengurangi risiko kematian dari semua penyebab sebesar 17 persen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com