Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bullying Bisa Terjadi sejak Anak Usia 3 Tahun, Kenali Tanda-tandanya

Kompas.com - 02/03/2023, 10:40 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sering sakit kepala dan sakit perut

Sakit kepala dan sakit perut adalah manifestasi fisik umum dari stres dan kecemasan yang terkait dengan tanda-tanda bullying.

Dua keluhan ini juga menjadi alasan yang mudah dipalsukan saat anak takut pergi ke sekolah.

Baca juga: Pelaku Bullying di Bawah Umur Berpotensi Lakukan Kekerasan Saat Dewasa

"Jika anak Anda mengeluhkan gejala-gejala ini secara teratur, bicarakan dengan mereka tentang hal itu," saran Bailey Lindgren, pakar di Pusat Pencegahan Bully Nasional Koalisi Advokasi Orang Tua untuk Hak Pendidikan (PACER), Minnesota.

Tanyakan secara halus alasan keluhan sakitnya itu agar anak tidak ragu membicarakannya.

"Mengajukan pertanyaan terbuka menciptakan ruang non-konfrontatif tempat Anda dapat mendiskusikan akar masalahnya."

Perubahan pertemanan

Kehilangan atau perubahan teman bisa menjadi tanda perundungan, terutama pada remaja dan gadis remaja.

Kenali hal ini dengan berteman dengan orangtua lainnya sehingga kita segera menyadari jika anak tida lagi diundang dalam grup pertemanan mereka.

Baca juga: 7 Cara Mengenali Anak yang Terjebak dalam Pertemanan Toxic

Tidur bermasalah

"Jika seorang anak tampak lebih lelah saat sarapan atau terlihat lebih lelah dari biasanya, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka kesulitan tidur di malam hari," kata Lindgren.

Gejala lainnya termasuk tidak mampu untuk fokus atau sulit menjaga kebersihan, yang juga bisa jadi gejala depresi akibat intimidasi.

Menangis atau reaksi emosional yang intens

Jika anak memiliki reaksi emosional yang intens saat bicara soal sekolah atau kegiatannya bersama teman, ini bisa jadi tanda adanya kecemasan yang terkait.

"Pada anak-anak yang lebih muda, ini cenderung berfokus pada diskusi seputar sekolah,” kata Clark-Love.

Baca juga: 7 Cara Hentikan Aksi Bullying, Beri Tahu Anak sejak Dini

Tidak mau berinteraksi dengan keluarga

“Jika seorang anak tidak banyak bicara seperti biasanya, atau jika mereka langsung pergi ke kamar sepulang sekolah, itu bisa menjadi hal yang harus diwaspadai,” kata Lindgren.

Bersikap tidak akur dengan saudara kandungnya juga bisa menjadi tanda bullying.

Dalam beberapa kasus, korban bullying akan melepaskan "sikap korban" dan menjadi reaktif dengan saudara kandung dan anak-anak lain.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com