Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Deteksi Dini pada Anak untuk Cegah Gangguan Pendengaran

Kompas.com - 07/03/2023, 13:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Suara ditangkap daun telinga kemudian dikirim ke tulang pendengaran dan bergerak menuju koklea.

Metode pembedahan yang dilakukan ini adalah dengan menanam elektroda untuk organ pendengaran yang berisi saraf-saraf pendengaran yang terletak di telinga dalam.

Elektroda inilah yang meningkatkan organ pendengaran akan lebih optimal, meningkatkan kualitas hidup pasien hingga membantu memahami percakapan.

Meski demikian, kata dokter Harim, tidak semua gangguan pendengaran dapat diatasi dengan cara operasi tersebut. Beberapa kasus, ada pasien yang tidak memiliki rumah siput sehingga operasi sulit untuk dilakukan.

Baca juga: Cara Mencegah Gangguan Pendengaran, Termasuk Jangan Bersihkan Telinga Sendiri 

Faktor risiko gangguan pendengaran

Meski gangguan pendengaran pada anak 90 persen penyebabnya tidak diketahui, namun kata dokter Harim faktor risikonya bisa disebabkan oleh beberapa hal.

Seperti penggunaan obat tertentu, terinfeksi penyakit seperti Covid-19 yang ternyata bisa berpengaruh pada bagian telinga rumah siput hingga komplikasi pada saat kehamilan.

"Berbagai komplikasi seperti tekanan darah tinggi dan komplikasi lainnya semua bisa menimbulkan risiko gangguan pendengaran pada anak," tambahnya.

Kemudian ada pula faktor lain seperti proses persalinannya sulit atau spontan, kelahiran prematur hingga kondisi bayi saat lahir seperti kuning dan kadar bilirubin rendah.

Baca juga: Deretan Agenda Konser Musik Menanti? Awas Gangguan Pendengaran 

Cara mendeteksi dini gangguan pendengaran pada anak

Ilustrasi ibu dan anak bermainDok. Shutterstock Ilustrasi ibu dan anak bermain

Screening gangguan pendengaran pada anak juga dapat terdeteksi dengan melihat respons si kecil terhadap suara atau bunyi-bunyian. 

Namun sebenarnya gangguan pendengaran itu ada klasifikasinya dari tingkat ringan sedang dan berat.

Kebanyakan kasus gangguan pendengaran yang dapat terdeteksi melalui respons suara biasanya sudah dalam tingkat sedang. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut;

  • Memberikan refleks moro

Refleks moro adalah suatu respons dengan mengagetkan bayi dengan suara atau gerakan mengejutkan.

Biasanya bayi yang tidak mengalami gangguan pendengaran akan merespons dengan gerakan seperti kaget atau telungkup ketika diberi kejutan melalui suara.

  • Diajak bermain

Bayi yang mengalami gangguan pendengaran biasanya tidak dapat merespons berbagai mainan yang menimbulkan suara atau bunyi-bunyian.

Jika si kecil kurang responsif terhadap berbagai mainan atau reaksi kita, lebih baik periksakan kondisi tersebut ke dokter terkait. 

  • Melihat respons dalam ruangan

Bayi yang tidak mengalami gangguan pendengaran biasanya dapat mendeteksi kehadiran orang di sekitarnya. Misalnya ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan dan si kecil akan melihat ke arah kita.

Berbeda dengan bayi yang mengalami gangguan pendengaran yang cenderung diam saja ketika ada orang yang baru masuk ke ruangan.

Baca juga: Waspadai, Gejala Covid-19 Dapat Sebabkan Gangguan Pendengaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com