Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/04/2023, 17:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Newsweek

"Ini hanya tentang menyeimbangkan jumlah yang sehat dari semua makanan yang tepat."

"Jika saya memilih cupcake, maka akan mengandung banyak lemak dibandingkan dengan alpukat."

"Sehingga saya hanya perlu makan porsi yang lebih kecil jika itu masuk akal," kata dia.

Cooper menambahkan, ia harus menimbang semua makanan untuk memastikan semuanya berada dalam jumlah yang tepat.

Jadi, ini hanya tentang mengetahui berapa porsi yang sebenarnya dan tidak makan berlebihan.

"Tapi saya makan enam kali sehari, sepanjang hari, dan saya tidak pernah berada di titik di mana saya merasa lapar."

"Kalaupun ada, saya hanya menginginkan makanan yang tidak enak yang ingin saya makan," ujar dia.

Lalu, ketika menginginkan junk food, Cooper mengizinkan dirinya untuk mengonsumsi dalam jumlah yang lebih kecil, atau dalam versi yang lebih sehat.

Dengan cara ini, ia tidak akan merasa benar-benar ditinggalkan atau kewalahan dengan dietnya.

"Jika saya sangat ingin makan cheeseburger, saya bisa mengambil beberapa pilihan yang lebih sehat."

"Sehingga saya masih bisa memakannya dan tidak masalah, jadi itu sangat membantu dengan semua keinginan itu," kata dia.

"Saya diizinkan untuk mencicipi sedikit makanan yang saya inginkan dan itu memuaskan."

"Jika saya benar-benar menginginkan cupcake, saya bisa membeli yang berukuran mini," ungkap Cooper.

Cara menghitung makro

Menurut ahli gizi dan penulis kesehatan di Botanical Institute, Tara Bassi, menghitung makro adalah versi yang lebih baik dari cara menghitung kalori yang lama.

Sebab, cara ini mendorong konsumsi keseimbangan yang sehat dari semua makronutrisi yang dibutuhkan tubuh dan secara khusus didasarkan pada individu.

"Menghitung makro adalah pilihan yang baik jika kita ingin memastikan bahwa kita makan dalam jumlah yang cukup dan memenuhi kebutuhan makronutrien berdasarkan tujuan kesehatan spesifik seperti pembentukan otot, penurunan berat badan, atau penambahan berat badan," kata dia.

"Misalnya, jika kita ingin membangun massa otot, kita mungkin memiliki kebutuhan protein yang lebih besar, oleh karena itu menghitung makro dapat membantu kita mencapai tujuan ini," terang dia.

Namun, Bassi memperingatkan, menghitung makro mungkin tidak cocok untuk semua orang karena melibatkan penimbangan dan pengukuran setiap makanan yang dikonsumsi.

Jadi, ini mungkin tidak ideal untuk individu yang memiliki hubungan yang tidak sehat dengan makanan karena bisa menyebabkan fiksasi makanan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com