Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Lingkungan Dapat Memengaruhi Tinggi Badan Seseorang?

Kompas.com, 26 April 2023, 09:09 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak dari kita berpikir tinggi badan tidak dapat diubah dan ditentukan oleh faktor genetik sejak lahir.

Orangtua yang tinggi cenderung memiliki anak yang tinggi, begitu pula sebaliknya.

Ternyata, faktor genetik bukan satu-satunya penentu tinggi badan seseorang. Faktor lingkungan juga berperan penting.

Korelasi antara lingkungan dengan tinggi badan

"Tinggi badan cenderung meningkat seiring dengan industrialisasi dan peningkatan kekayaan sesuatu negara," jelas Profesor Peter Visscher, ahli genetika dari Queensland University, Australia.

Hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan, karena faktor genetik tidak berubah dalam waktu yang singkat.

"Faktor lingkungan spesifik yang memengaruhi tinggi badan meliputi kelimpahan makanan dan perawatan kesehatan yang lebih baik," lanjutnya.

Beberapa studi kasus melihat adanya hubungan antara diet dan tinggi badan.

Profesor Saverio Alberti, ahli genetika di Messina University di Italia mencontohkan tinggi bayi yang lahir selama kasus kelaparan di Belanda pada tahun 1944.

Anak-anak yang lahir atau tumbuh selama masa kelaparan ini memiliki tinggi badan sekitar 4 sentimeter lebih pendek dari rata-rata orang Belanda pada waktu itu.

Baca juga: Tinggi Badan Anak Diwariskan oleh Ayah atau Ibu?

Peran genetika dalam menentukan tinggi badan

Secara umum, diketahui faktor genetik memengaruhi sekitar 80 persen tinggi badan sesesorang.

DNA individu menentukan tinggi badan maksimum yang bisa dicapai, sedangkan faktor lingkungan menentukan apakah individu tersebut bisa mencapai tinggi badan maksimum itu atau tidak.

Namun, sulit untuk memprediksi tinggi badan hanya dari faktor genetik di negara-negara di mana anak-anaknya menderita kekurangan gizi.

Sementara itu, di negara-negara yang memiliki nutrisi memadai, tinggi badan seseorang bisa diprediksi dengan melihat faktor genetik hingga ketepatan lebih kurang 3 sentimeter.

Baca juga: Fakta Mengenai Tinggi Badan dan Cara Mengoptimalkannya

Berapa batasan tinggi badan manusia?

Tinggi badan manusia memiliki batas maksimum, dan jika melewati batasan itu, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif.

Batasan tersebut telah ditetapkan sekitar 2,7 meter, yang merupakan tinggi dari Robert Wadlow yang mendapatkan predikat sebagai manusia tertinggi di dunia.

"Wajar untuk menganggap ada batas maksimum dari tinggi rata-rata manusia, di mana faktor gizi dan kesehatan optimal," ujar Dr Erini Marouli, pakar genetik dan statistik di Queen Mary University, London, Inggris.

"Namun, sudah diasumsikan juga bahwa perubahan gaya hidup baru-baru ini kemungkinan menghambat perubahan lebih lanjut dalam rata-rata tinggi manusia."

Sebenarnya, baru-baru ini pria asal Ghana bernama Sulemana Abdul Samed diketahui memiliki tinggi badan mencapai 2,89 meter--lebih tinggi daripada Robert Wadlow.

Pria yang dikenal dengan sebutan "Awuche"--berarti "ayo pergi" dalam bahasa Hausa--ini bisa dinobatkan sebagai manusia tertinggi di dunia.

Hanya saja, terdapat sedikit permasalahan. Klinik lokal di daerah Ghana utara yang mengukur tinggi badan Awuche tidak bisa mengonfirmasi tingginya karena alat pengukur klinik tersebut kurang mumpuni.

Baca juga: 11 Makanan Bernutrisi Penambah Tinggi Badan secara Efektif

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau