Ubi ungu sangat bermanfaat untuk kesehatan karena mengandung antosianin, zat larut air yang memberikan warna ungu pada beberapa buah dan sayuran.
Antosianin kaya akan antioksidan dan memiliki berbagai manfaat, seperti:
Studi terbaru membandingkan ubi ungu dengan ubi kuning dan menemukan, ubi ungu kaya akan polifenol yang dapat menurunkan kadar gula darah, peradangan, dan insulin dalam tubuh. Indeks glikemik untuk ubi ungu adalah 77.
Ini adalah jenis ubi jalar yang paling umum ditemui. Ubi jalar jingga kaya akan nutrisi seperti:
Baca juga: Batu Ginjal hingga Gangguan Jantung, Efek Kebanyakan Makan Ubi Jalar
Selain itu, ubi jalar ini juga mengandung beta-karoten yang bermanfaat dan memiliki indeks glikemik yang tinggi.
Sementara, kandungan antosianin dalam ubi jalar jingga diketahui bersifat antioksidan.
Rata-rata ubi jalar jingga yang direbus memiliki indeks glikemik sebesar 44,1, yang bisa membantu mengelola kadar gula darah.
Bagi penderita diabetes, ubi jalar dapat menjadi pilihan yang aman untuk ditambahkan dalam diet secara moderat.
Baca juga: 3 Cara Memasak Ubi Jalar agar Nutrisinya Tetap Utuh
Ubi jalar dikenal tinggi serat dan memiliki indeks glikemik rendah. Itu berarti konsumsi ubi jalar tidak akan langsung memengaruhi gula darah dengan signifikan, melainkan justru membantu mengendalikan kadar gula darah.
Namun, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan porsi dan metode penyajian ubi jalar.
Studi menunjukkan, 70.773 peserta yang mengonsumsi tiga porsi ubi jalar yang ditumbuk, direbus, atau dipanggang dalam seminggu dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 4 persen.
Studi itu juga menemukan, mengonsumsi kentang goreng meningkatkan berat badan dan gangguan kesehatan lain, termasuk risiko diabetes hingga 19 persen.
Baca juga: Ubi Jalar Bisa Jadi Camilan Sehat untuk Pengidap Diabetes
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.