Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Angelina Jolie, Kenali Risiko Kanker Payudara akibat Faktor Keturunan

Kompas.com - 13/05/2023, 12:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Faktanya adalah anak-anak dari keluarga yang memiliki banyak kasus kanker payudara atau ovarium, terutama jika kanker ini ditemukan pada usia muda, mereka memiliki peluang untuk mewarisi BRCA1 atau BRCA2 yang rusak. 

Dengan kata lain, anak-anak tersebut berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara atau ovarium atau keduanya.

Bahkan kebanyakan kanker hasil mutasi gen BRCA ini adalah kanker triple negative yang terbilang lebih agresif dan mudah menyebar.

"Seperti kasus Angelina Jolie, dia tidak terkena kanker tapi menyadari kemungkinan dirinya terkena kanker karena membawa mutasi gen tersebut."

"Dokternya memberi tahu risiko dia terkena kanker payudara tinggi, hal itu membuatnya menjalani pengangkatan payudara," jelas dokter Khoo dalam diskusi media terkait kanker payudara di Jakarta, baru-baru ini.

Melihat faktor keturunan seperti yang dialami Angelina Jolie, tata laksana penanganan kanker payudara memang perlu disadari sejak awal dengan penanganan yang tepat.

"Pengangkatan kanker payudara sebelum mutasi gen itu berkembang memungkinkan risiko seseorang terkena kanker payudara berkurang bahkan bisa menjadi nol," lanjutnya.

Dalam hal ini, mutasi gen BRCA juga tidak hanya memicu risiko payudara pada keturunan dengan jenis kelamin wanita, tetapi juga pria.

Mutasi gen BRCA pada pria berkaitan dengan kasus kanker payudara (meski angka kejadiannya jarang) hingga dapat berkembang menjadi kanker prostat hingga pankreas.

Baca juga: 5 Tanda Kanker Payudara pada Pria yang Tidak Boleh Diabaikan

Menyadari faktor risiko kanker payudara keturunan

Salah satu cara paling umum untuk mendeteksi risiko kanker adalah melihat dan menyadari kejadian kanker payudara di lingkungan terdekat, misalnya dalam lingkup keluarga kandung.

Jika ada orangtua kandung, saudara atau nenek yang menderita hal yang sama, kemungkinan ada mutasi gen BRCA yang diturunkan ke kita.

Secara umum ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan orang berisiko tinggi mengembangkan kanker akibat faktor keturunan.

Mulai dari screening faktor risiko, peningkatan pengawasan, meminum obat kemoprevensi hingga pendekatan lain untuk mengurangi risiko kanker.

1. Screening lebih awal

Peningkatan pengawasan terhadap risiko kanker bisa dimulai sejak dini. Misalnya secara umum mulai screening pada usia 40 tahun.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com