Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Mengantuk Sehabis Makan? Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan

Kompas.com - 14/05/2023, 06:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Makan seharusnya membuat tubuh kita lebih berenergi.

Namun segelintir orang malah merasa lelah, lesu dan mengantuk sehabis makan.

Tak jarang, aktivitas harian kita terganggu akibat tubuh yang sulit diajak kembali berkegiatan setelah jam makan siang atau sekadar ngemil.

Baca juga: Gampang Mengantuk tetapi Sulit Tidur?

Soma Mandal, MD, dokter penyakit dalam di Summit Health di Berkeley Heights, New Jersey mengatakan ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab kecenderungan tersebut.

Apa saja?

Penyebab mengantuk setelah makan

Kantuk dan lesu yang tak tertahankan setelah makan bisa jadi tanda jika kita mengkonsumsi lemak dan karbohidrat berlebihan.

"Jika Anda makan dalam porsi besar, dibutuhkan lebih banyak energi untuk mencerna makanan Anda, yang menyebabkan kelelahan," kata Dr. Mandal.

"Hormon tertentu seperti cholecystokinin dapat melonjak setelah jenis makanan ini dan menyebabkan kelesuan," jelasnya.

"Makanan semacam ini juga meningkatkan peradangan dalam tubuh dan menyebabkan orang mengalami kelelahan."

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Ngantuk setelah Makan

Oleh sebab itu, ia menyarankan, pilihlah keseimbangan yang sehat antara lemak baik, karbohidrat kompleks, dan protein setiap kali makan.

Misalnya saja, sandwich kalkun dengan roti gandum dan salad pendamping dengan kacang dan saus berbahan dasar minyak zaitun, atau burrito atau semangkuk nasi merah dengan ayam, kacang-kacangan, dan sayuran.

Selain itu, perasaan lesu dan mengantuk juga bisa menjadi randa jika kadar insulin tubuh,  hormon yang mengatur glukosa darah, meningkat.

Baca juga: 10 Tanda Kadar Gula Darah Tinggi yang Sering Diremehkan

Saat proses mencerna makanan selesai dilakukan maka insulin menurun sehingga tubuh kelelahan.

ilustrasi makan iStockphoto/Nattakorn Maneerat ilustrasi makan
“Ini dapat memiliki efek yang lebih mendalam pada orang yang menderita diabetes tipe 2,” katanya.

Kita dapat menghindari lonjakan dan penurunan gula darah yang berlebihan dengan memastikan untuk makan setiap beberapa jam dan menghindari waktu yang lama tanpa makan.

Baca juga: 5 Langkah Mudah Makan Sehat dan Murah

Kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai

"Merasa lelah setelah makan terkadang menandakan bahwa sesuatu yang lebih serius sedang terjadi," kata Dr. Mandal.

Misalnya, kelelahan bisa menjadi gejala ringan penyakit celiac, suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat memproses gluten.

Jika demikian, kita mungkin merasa lebih berenergi setelah melakukan perubahan untuk menghilangkan gluten dari makanan yang dikonsumsi.

Kondisi potensial lainnya yang mendasari termasuk insomnia, hipotiroidisme, dan sleep apnea juga dapat menyebabkan seseorang merasa lebih lelah setelah makan.

Baca juga: Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Memicu Penurunan Fungsi Kognitif

Penyebab potensial lainnya adalah gangguan ritme sirkadian yang merupakan siklus tidur-bangun 24 jam yang normal pada tubuh manusia.

"Dalam siklus sirkadian yang khas, Anda mengalami fase tidur normal di malam hari," terang Mandal.

Tidur siang berkualitas bisa didapatkan dengan mengatur lamanya waktu tidur.Shutterstock/ViDI Studio Tidur siang berkualitas bisa didapatkan dengan mengatur lamanya waktu tidur.
Namun, ada juga fase tidur yang lebih sedikit di sore hari, biasanya antara pukul 14.00 dan 16.00.

Makan siang yang terlambat dapat menyebabkan peningkatan kelelahan pada fase tidur tersebut.

Baca juga: Mengapa Kita Mengantuk Saat Bosan Dengar Pidato?

Dr Mandal mengatakan, sejumlah penyebab rasa mengantuk setelah makan itu bisa diatasi dengan menyesuaikan waktu makan dan asupan nutrisi kita.

Namun jika mencurigai sesuatu yang lebih serius pada tubuh kita, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com