Alasan lain mengapa judul konser Coldplay begitu menarik adalah karena mereka mengeksploitasi “Veblen Effect”.
Efek Veblen adalah fenomena di mana orang cenderung menginginkan sesuatu jika dipandang mahal atau eksklusif.
Ini karena orang ingin menunjukkan statusnya kepada orang lain, dan mereka percaya bahwa memiliki barang mahal atau eksklusif akan meraup pengakuan dan status sosial yang lebih tinggi.
Memang tajuk konser Coldplay sering dianggap mahal atau eksklusif, yang dapat membuat orang cenderung ingin menghadirinya.
Misalnya, tur "A Head Full of Dreams" adalah salah satu tur termahal dalam sejarah, dan tur "Music of the Spheres" diperkirakan akan lebih mahal lagi.
Label mahal dan harga tinggi ini dapat membuat orang merasa kehilangan sesuatu yang istimewa jika tidak menghadiri konser tersebut. Terlebih bagi yang mudah terpengaruh dengan trending di media sosial.
Kombinasi jebakan FOMO dan Veblen Effects dalam tajuk konser Coldplay sangat efektif untuk membangkitkan kegembiraan “momentary” dan antisipasi di kalangan penggemar.
Kegembiraan sesaat ini dapat menyebabkan orang membuat keputusan impulsif, seperti membeli tiket ke konser yang sebenarnya tidak begitu penting dalam daftar prioritas keuangan mereka.
Ini juga dapat menyebabkan orang menghabiskan lebih banyak uang untuk tiket dari yang seharusnya.
Selama ini, Fear of Missing Out atau FOMO, telah menjadi kekuatan yang meluas dalam era digital kita. Platform media sosial menjadi wadah saling memengaruhi tentang pengalaman luar biasa yang dialami orang lain, memicu keinginan kita untuk menjadi bagian dari aksi tersebut.
Konser Coldplay tidak terkecuali. Saat video, foto, dan cerita membanjiri feed media sosial kita, mereka yang tidak bisa hadir seolah-olah merasa terjebak dalam cengkeraman jebakan FOMO, ingin menjadi bagian dari atmosfer yang memukau dan merasakan kebahagiaan kolektif.
Selain itu, Efek Veblen, yang dicetuskan ekonom terkenal Thorstein Veblen, menggali relasi yang aneh antara harga dan permintaan atas barang mewah.
Menurut Veblen, ketika harga suatu barang naik, keinginan untuk memilikinya justru meningkat secara paradoks.
Eksklusivitas dan prestise yang terkait dengan memiliki atau pengalaman yang hanya bisa diraih oleh massa atau orang-orang tertentu, semakin memperkuat daya tariknya.
Konser Coldplay mewujudkan fenomena ini, dengan harga tiket tinggi yang menjadi tanda kehormatan bagi mereka yang cukup beruntung untuk hadir.