"Pekerjaan atau pencapaian apa yang membuat kita merasa senang?" tanya Dr. Nina Vasan, chief medical officer di layanan kesehatan mental Real.
"Fokuslah pada hal tersebut, lalu kenali dan atasi penyebab stres yang spesifik di tempat kerja," sambung Vasan.
Baca juga: Diungkap, Rahasia untuk Mencapai Rasa Bahagia dalam Hidup
Apakah kita akan tetap tinggal atau pergi? Apa pun yang dipilih atau terjadi, menciptakan kebahagiaan di tempat kerja sebagian besar berada di pundak kita sendiri.
"Ingatlah, bahwa emosi positif dapat menetralkan emosi negatif," kata Lyubomirsky.
"Ini mungkin terlihat sepele, tetapi ciptakan lebih banyak ledakan emosi positif sepanjang hari," kata dia.
"Lakukan sesuatu yang kita sukai, seperti berjalan kaki selama 10 menit atau mengobrol dengan rekan kerja favorit. Lakukan hal yang disukai tersebut, hasilnya akan terasa," cetus dia.
Jika kita sudah menerapkan semua strategi yang direkomendasikan namun masih kesulitan untuk merasa bahagia di tempat kerja, mungkin memang sudah saatnya untuk beralih dan mempertimbangkan opsi lain.
Itulah jalan yang diambil Amanda Guisbond, seorang ahli komunikasi dan kini menjadi pemilik Intersection Health.
Guisbond mengatakan bahwa ia tidak pernah sebahagia saat ini, di tempat kerjanya dulu.
Gangguan di era pandemi, ancaman PHK, dan budaya kerja toksik, membuat Guisbond membulatkan tekat mengambil lompatan besar dengan menjadi seorang wirausahawan.
"Seluruh karier saya adalah sebuah tesis tentang bagaimana menemukan kegembiraan di tempat kerja," kata dia.
"Saya merefleksikan diri saya sendiri, hal-hal yang saya sukai, dan meluncurkan bisnis yang saya sukai," sebut dia.
Baca juga: 5 Cara Temukan Keseimbangan dalam Hidup demi Damai dan Bahagia
Sekarang dia dengan mantap berada di "kursi kemudi kebahagiaan" di tempat kerjanya sendiri.
Guisbond pun -demi menjaga kebahagiaannya- cuma fokus pada jenis klien dan pekerjaan yang memuaskannya.
"Baru-baru ini saya menolak seorang klien potensial, meskipun saya tahu itu akan menghasilkan banyak uang," kata dia mencontohkan.
"Saya menolaknya karena saya tahu bahwa saya tidak akan menikmatinya."
"Sangat mudah untuk jatuh ke dalam perangkap mencari jabatan atau gaji tertentu, namun kemudian berakhir dengan ketidakbahagiaan."
"Pendekatan baru saya adalah menanyakan seperti apa hari saya," kata dia singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.