CORETTA Scott King, seorang aktivis, penulis, dan istri dari Martin Luther King Jr mengatakan, “The failure to invest in youth reflects a lack of compassion and a colossal failure of common sense.”
Usia muda, bagi saya, merupakan masa saat kita memiliki energi dan semangat membara untuk bisa lebih berdampak. Usia muda adalah saat tidak begitu banyak pertimbangan ketika ingin menciptakan inovasi.
Karena itu, anak muda perlu memanfaatkan usianya sebaik mungkin untuk mengambil peran di masyarakat. Menurut saya, ada tujuh peran yang bisa anak muda ambil untuk mengisi ruang-ruang publik dengan karya dan dampak positif.
Baca juga: Menilik Peran Pemuda dalam Arah Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia
Di Indonesia, masih banyak orang belum beruntung, khususnya dalam hal pekerjaan. Menurut data Badan Pusat Stastistik (BPS) tahun 2022, sebanyak 5,86 persen atau lebih dari 8,42 juta orang sedang kesulitan mencari pekerjaan.
Kita melihat orang-orang di pinggir jalan yang meminta-minta, anak-anak yang rela mengecat tubuhnya dengan cat perak hanya agar bisa makan. Fenomena ini bisa menjadi alasan bagi anak muda untuk melakukan gebrakan.
Gebrakan tersebut bisa dalam berbagai bentuk, misalnya memberikan pelatihan gratis atau dengan biaya terjangkau agar masyarakat bisa lebih berdaya. Anak muda juga dapat menciptakan lapangan kerja yang bisa berkontribusi dalam mengurangi pengangguran.
Menurut Buheji & Ahmed (2017), kreativitas dan jiwa muda sangat penting untuk menciptakan kondisi sosial-ekonomi yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian. APJ Abdul Kalam, mantan presiden India mengatakan, “The youth need to be enabled to become job generators from job seekers.”
Anak muda harus menjadi engine of growth, punya dampak sosial di masyarakat, dan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya. Odoh & Eme (2014) menegaskan, berkembangnya atau hancurnya masyarakat ada di tangan anak muda. Dengan terus mengembangkan kemampuan dan kapabilitas, anak muda dapat menjadi social caregiver bagi lingkungan sekitarnya.
Dalam sejarah Indonesia, anak muda adalah penentu arah bangsa. Setiap wacana dan tindakan anak muda mengarah pada perubahan besar.
Tahun 1920-an, Bung Karno mendirikan dan memimpin Partai Nasional Indonesia (PNI) di usia 26 tahun. Bung Hatta memimpin Perhimpunan Indonesia di usia 25 tahun. Tahun 1998, mahasiswa/i memimpin gerakan reformasi untuk menggulingkan Presiden Soeharto.
Baca juga: 7 Anak Muda Indonesia Masuk Daftar Forbes 30 Under 30, Siapa Saja?
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.