Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesak Napas Setelah Makan? 6 Penyakit Ini Mungkin Jadi Penyebabnya

Kompas.com - 25/05/2023, 06:06 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sesak napas setelah makan berlebihan mungkin jadi satu hal yang biasa.

Tapi ketika porsi makanan yang kita santap terbilang normal tetapi sesak napas tetap dialami, bisa jadi itu merupakan tanda suatu penyakit.

Pasalnya ada beberapa penyakit yang memang menimbulkan gejala sesak napas setelah kita mengonsumsi makanan tertentu, atau ketika makanan itu mulai masuk ke lambung.

Penyakit apa sajakah itu? Berikut pemaparan selengkapnya.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Sesak Napas akibat Perubahan Cuaca 

Penyebab sesak napas setelah makan

Ada banyak kemungkinan alasan seseorang merasa sesak napas atau mengalami kesulitan bernapas setelah makan.

Kondisi ini bisa menjadi pengalaman yang tidak nyaman atau menyusahkan tetapi biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Penanganan yang tepat sebetulnya dapat dilakukan namun perlu disesuaikan tergantung penyebabnya.

Berikut penyebab sesak napas setelah makan yang bisa jadi tanda suatu penyakit tertentu, seperti dilansir Medical News Today.

1. Alergi makanan

Sesak napas setelah makan yang paling umum dikaitkan dengan alergi makanan.

Orang yang mengalami masalah ini perlu konsultasi ke dokter apabila merasakan kesulitan bernapas setelah mengonsumsi makanan tertentu.

Biasanya dokter akan mendiagnosis alergi makanan dengan melakukan tes yang aman. Tes yang dilakukan mungkin termasuk menikmati makanan pemicu yang dicurigai dalam porsi kecil.

Cara terbaik untuk mencegah reaksi alergi yang menimbulkan sesak napas adalah menghindari makanan pemicunya.

2. Anafilaksis

Sesak napas dapat mengindikasikan reaksi alergi langka yang berpotensi mengancam jiwa yang dikenal sebagai anafilaksis.

Orang yang mengalami anafilaksis membutuhkan perhatian medis yang mendesak. Beberapa tanda dan gejala anafilaksis meliputi:

  • Sesak napas
  • Batuk berulang
  • Denyut nadi lemah
  • Gatal-gatal, ruam, atau bengkak pada kulit
  • Sesak di tenggorokan
  • Suara serak
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Mual, muntah, atau diare
  • Sakit perut
  • Detak jantung yang cepat
  • Tekanan darah rendah
  • Pusing atau pingsan

Orang yang didiagnosa anafilaksis juga sudah seharusnya mempelajari cara menyuntikkan atau meminum obatnya sendiri.

Dokter juga merekomendasikan orang terdekatnya untuk bisa memberikan obat ketika penyakitnya kambuh.

3. Menghirup partikel makanan

Terkadang kita dapat menghirup partikel kecil makanan atau cairan saat makan dan kondisi ini disebut aspirasi paru.

Pada orang dengan paru-paru yang sehat biasanya dapat mengeluarkan partikel-partikel ini secara alami melalui batuk.

Tetapi ketika seseorang mengalami aspirasi paru, partikel makanan itu tidak terbuang dan menyebabkan infeksi di paru atau pneumonia.

Perawatan untuk pasien pneumonia aspirasi bergantung pada kondisi medis seseorang dan tingkat keparahannya.

Dalam kebanyakan kasus, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi.

Baca juga: 7 Pengobatan Rumahan untuk Meredakan Sesak Napas 

Ilustrasi pertolongan pertama sesak napasPharmeasy Ilustrasi pertolongan pertama sesak napas

4. Heartburn

Seseorang yang mengalami heartburn mungkin dapat merasa sesak napas setelah makan atau merasakan mengi (kesulitan bernapas).

Hal ini biasanya disebabkan asam lambung yang mengalir kembali ke atas kerongkongan.

Kondisi itu bisa memicu iritasi saluran udara dan membuatnya bengkak, sehingga menyebabkan sesak napas.

5. Hiatus hernia

Hernia terjadi ketika organ atau jaringan terjepit ke bagian tubuh yang bukan pada tempatnya.

Sementara Hernia hiatus adalah kondisi yang ditandai dengan perut menonjol ke dada melalui dinding otot yang memisahkan diafragma dan perut.

Hernia hiatus dapat menyebabkan sesak napas dan memburuk kondisi seseorang terutama setelah makan karena makanan yang masuk ke dalam perut bisa membuat diafragma menjadi tertekan dan memicu kesulitan bernapas.

Selain itu ada tipe hernia lain yang juga memiliki gejala yang mirip seperti hernia hiatus, yaitu hernia paraesophageal.

Ini adalah jenis hernia hiatus yang terjadi ketika perut terjepit di samping kerongkongan.

Jika bagian yang terjepit itu terlalu besar, dapat menekan diafragma dan menekan paru-paru, sehingga memicu nyeri dada dan sesak napas.

Beberapa kasus hernia paraesophageal tidak memerlukan pengobatan.

Namun, seseorang mungkin memerlukan pembedahan jika mengalami gejala berikut:

  • Nyeri dada
  • Nyeri di perut bagian tengah atau atas
  • Kesulitan menelan
  • Tukak lambung
  • Gerd

Seorang ahli bedah biasanya akan memperbaiki hernia paraesophageal menggunakan operasi lubang kunci, atau operasi laparoskopi.

Mereka akan menempatkan kamera kecil berlampu, yang disebut laparoskop, ke dalam kerongkongan untuk melihat dan mengembalikan perut ke posisi semula.

Operasi laparoskopi adalah prosedur invasif minimal, dan kebanyakan orang sembuh total dalam waktu 4 minggu.

Baca juga: Penyebab Sesak Napas Akibat Asam Lambung dan Cara Mengatasinya

6. Asma terkait Gerd

Orang yang menderita asma mungkin mengalami sesak napas setelah makan, terutama jika mereka juga menderita Gerd.

Asma adalah penyakit yang mempengaruhi saluran udara di dalam paru-paru.

Pada kasus asma biasanya disebabkan oleh reaksi alergen atau iritan yang masuk ke saluran napas hingga menyebabkan penyempitan.

Sedangkan Gerd adalah gangguan pencernaan yang mempengaruhi otot-otot di kerongkongan.

Pada orang sehat, otot di kerongkongan atau sfingter esofagus dapat menyempit setelah makan untuk mencegah makanan naik ke kerongkongan atas.

Tetapi bagi seseorang menderita Gerd, sfingter esofagusnya cenderung lemah sehingga isi perut bisa naik ke atas dan menghalangi jalur masuknya oksigen.

Lantas apa hubungan antara Gerd dan asma?

Keterkaitan antara asma dan Gerd dapat dipahami karena, asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat mengiritasi ujung saraf.

Kondisi itu membuat otak merespons dengan mempersempit saluran udara kecil di paru-paru, yang memicu gejala asma.

Terkadang, seseorang mungkin menghirup asam lambung ke paru-parunya. Ini mengiritasi saluran udara dan dapat menyebabkan kesulitan bernapas, batuk, dan sesak di dada.

Baca juga: 7 Pengobatan Rumahan untuk Meredakan Sesak Napas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com