Misalnya, mantan rekan kerja atau kenalan di bidang yang sama, untuk menanyakan tentang strategi pencarian kerja.
Ini juga berguna untuk mendapatkan umpan balik tentang pendekatan dan tujuan kita, atau bahkan sekadar mengobrol tentang masa depan bidang pekerjaan kita.
Baca juga: 3 Manfaat Puasa Ramadhan untuk Kesehatan Mental
Memanfaatkan jaringan profesional, sekali lagi, dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan membangun dukungan moral.
Selain itu, penelitian pun menunjukkan bahwa hal ini juga dapat mempercepat kita mendapatkan pekerjaan berikutnya.
Kita jarang sekali mendapatkan kesempatan untuk berhenti sejenak dan memikirkan apa yang sebenarnya ingin kita lakukan dan capai dalam hidup.
Ketika kita sudah berada di jalur karier, sulit untuk berputar ke arah lain atau memiliki kejelasan mental tentang apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tempat yang diinginkan.
Pada saat yang sama, identitas dan harga diri banyak orang sangat terkait dengan pekerjaan mereka, sehingga kehilangan rasa diri itu bisa sangat meresahkan.
"Kita mungkin bertanya-tanya, Tanpa pekerjaan saya, siapakah saya?" sebut Kim.
Itulah mengapa, Kim lantas merekomendasikan penggunaan waktu luang untuk belajar tentang diri sendiri, dan apa yang membuat kita menjadi diri sendiri.
Cobalah hobi baru, ikuti kursus yang berkaitan dengan cita-cita pekerjaan, atau keterampilan yang ingin kita kuasai.
Atau, selami kembali aktivitas dan rencana yang mungkin pernah kita susun saat pekerjaan menyita sebagian besar waktu.
Mungkin kita ingin kembali ke sekolah, terlibat dalam organisasi nirlaba, atau membangun pekerjaan sampingan yang sempat ditinggalkan.
Menjelajahi minat yang berbeda dapat membantu kita mengetahui apa yang disukai, atau tidak, sekaligus menetapkan tujuan baru untuk masa depan.
Dan apa pun kegiatan yang membuat kita bersemangat cobalah untuk tetap melakukannya.
Baca juga: Studi Buktikan Rumah yang Rapi Dapat Tingkatkan Kesehatan Mental
Saat kita mendapatkan pekerjaan baru-mempertahankan minat dan hobi pribadi sepanjang hidup dapat meningkatkan harga diri dan melindungi kesehatan secara keseluruhan, kata Kim.
Selama periode ketidakpastian - misalnya pengangguran - tubuh masuk ke mode fight-or-flight dan hormon stres membanjiri tubuh.
Menurut Kim, respons stres ini -yang dimediasi oleh sistem saraf simpatik (SNS)-, dapat memicu berbagai masalah kesehatan fisik dan mental.
Mulai dari kemurungan dan kesulitan mengambil keputusan, hingga detak jantung yang lebih tinggi dan tekanan darah yang meningkat.
Pengangguran memang bisa sangat menakutkan. Jika kita mulai merasa kewalahan dengan status PHK tersebut, cobalah melatih pernapasan dalam selama beberapa menit.
Nafas dalam merangsang saraf vagus, yang kemudian akan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis (PNS) -sebuah sistem saraf yang mirip dengan SNS.
Sistem saraf ini yang akan membuat kita merasa lebih tenang dan rileks. "Proses ini adalah kunci untuk mengurangi stres secara instan," kata Kim.
Tentu saja, semua tarikan napas dalam-dalam di dunia ini tidak akan membuat kehilangan pekerjaan terasa seperti bukan masalah besar.
Sangatlah normal untuk merasa sedih, terluka, bingung, dan/atau kesal jika kita baru saja di-PHK.
Beberapa strategi perawatan diri di atas dapat membantu kita mengatasinya, namun, seperti kebanyakan kehilangan dalam hidup, waktu akan menjadi penyembuh terbaik, kata Dr Kim.
Baca juga: 5 Manfaat Healing Pakai Musik, Baik untuk Kesehatan Mental
Perasaan sulit tidak akan bertahan selamanya. Jadi lakukan yang terbaik untuk memberi diri waktu dan ruang untuk berduka, sembuh, dan merencanakan masa depan.
Pada akhirnya kebangkitan akan terjadi, dan bahkan mungkin menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.