Persepsi yang seperti itu tentu dapat membuat kita tidak berdaya dalam menghadapi tantangan finansial dalam kehidupan.
Padahal jika kita menyadari atau meningkatkan keterampilan kita, bisa saja kita memiliki value lebih untuk berupaya dan bekerja keras dalam mendapatkan peluang baru.
Sebaliknya, ketika kita memberdayakan pola pikir atau mengubah keyakinan pada kemampuan diri sendiri, kita bisa mengubah keadaan, termasuk kondisi keuangan.
Ini merupakan kebalikan pola pikir atau mentalitas sebagai korban, yang artinya kegagalan apapun yang kita dapati perlu diubah menjadi sesuatu yang lebih mandiri, berperilaku proaktif, bertahan dari kondisi apapun, bergerak maju, hingga terus bekerja keras mencapai tujuan keuangan kita.
Terkadang, seseorang "menjual" kisah-kisah perjuangan finansial mereka seperti lencana kehormatan. Kemudian kata-kata yang sering terdengar adalah "uang tidak penting bagiku".
Sebetulnya ini merupakan mekanisme pertahanan dan pembenaran diri sendiri atas kurangnya kesuksesan finansial yang didapatkan.
Pola pikir seperti itu bisa membuat kita terbelenggu dan enggan untuk berupaya mendapatkan peluang baru untuk menciptakan kekayaan.
Bayangkan jika kita melewatkan kesempatan untuk memajukan karier atau mengembangkan bisnis karena menganggap uang itu tidak penting.
Kehidupan yang kita jalani akan selalu "jalan di tempat" dan tidak ada perubahan apa-apa, termasuk soal finansial.
Secara umum orang yang menganggap uang tidak penting bagi mereka, cenderung membelanjakan uang secepat mereka mendapatkannya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.