Seiring meningkatnya kepopuleran aktivitas lari, minat merek olahraga dalam memahami gerakan tubuh manusia juga meningkat.
Fokus pada biomekanika dan pengembangan sepatu lari yang sesuai dengan gerakan alami berlari menjadi tema utama sepatu lari di tahun 1980-an.
Pada periode ini, para atlet mendapati berbagai desain inovatif yang dirancang untuk menstabilkan kaki demi meningkatkan performa, perlindungan, dan kenyamanan.
Banyak komponen penstabil kaki yang dikembangkan pada dekade 80-an kemudian menjadi standar industri yang digunakan hingga saat ini.
Adidas Boston
Adidas Boston disukai banyak orang karena kecepatan, dukungan, dan bobot yang ringan.
Kombinasi fitur-fitur tersebut membuat sepatu ini menjadi pilihan utama bagi pelari baik untuk latihan maupun saat perlombaan.
Keinginan untuk memberikan sepatu yang nyaman dan dapat memenuhi kebutuhan pelari sejalan dengan nilai-nilai Adidas.
"Kami selalu berusaha mendapatkan sepatu terbaik untuk para atlet, itulah yang selalu menjadi fokus Adi Dassler," kata Sandra Trapp, manajer senior dari tim manajemen sejarah Adidas.
"Oleh karena itu, setiap kali ada Olimpiade atau Piala Dunia, kami selalu meluncurkan inovasi baru agar para atlet dapat menggunakan peralatan terbaik."
Baca juga: Inovasi dalam Sepatu Lari Nike, Curang atau Tak Terhindarkan?
Nike Pegasus
Gaya ini juga memiliki ukuran yang cocok untuk banyak atlet, sehingga lebih banyak orang bisa menggunakan sepatu ini.
Popularitas Pegasus terus meningkat seiring waktu, dan masih menjadi salah satu pilihan utama untuk berlari sehari-hari.
Brooks Chariot
Chariot membantu mendukung pronasi (pergerakan kaki ke dalam saat melangkah) berkat teknologi Diagonal Rollbar.
Teknologi itu menggunakan sepotong busa dengan kepadatan yang lebih keras di bagian midsole, dan pada akhirnya memengaruhi desain sepatu dengan penyangga medial di era sekarang.
Meskipun Chariot sangat dikenal dalam sejarah merek Brooks dengan profil stabilisasi, Brooks tetap memegang prinsip sederhana dalam mengembangkan sepatu stabilisasi yang solid.
"Stabilitas terus berkembang dalam arti yang berbeda-beda," kata Caprara.
"Namun bagi kami, stabilitas hanya berarti sepatu yang bekerja dengan kita sebagai individu dan meningkatkan cara alami tubuh bergerak."
Asics GT-II
Asics GT-II yang pertama kali dirilis pada tahun 1986 dibekali teknologi Gel.
Material inovatif tersebut memberikan peredaman guncangan tambahan yang meningkatkan kenyamanan dan kelembutan.