Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Pentingnya "Self Love" bagi Remaja

Kompas.com - 31/05/2023, 16:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Fokus dari tahap ini adalah penerimaaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya.

Kedua, masa remaja pertengahan (15-18 tahun). Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri sendiri (self directed).

Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai. Selain itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu.

Ketiga, masa remaja akhir (19-22 tahun). Masa ini ditandai persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa.

Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan vokasional dan mengembangkan sense of personal identity.

Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa, juga menjadi ciri dari tahap ini.

Self love pada remaja

Self love adalah pemahaman yang harus diajarkan pada setiap remaja jika masing-masing orang memiliki nilai dan tujuan sendiri.

Pemahaman ini sangat penting untuk diajarkan pada remaja karena pada umurnya, dirinya akan terus mencoba sesuatu yang baru dan telah menetapkan tujuan atau ambisi terkait suatu hal tersebut.

Remaja juga memiliki harga diri yang baik untuk mempertahankan keyakinannya dan tidak mudah terpengaruh orang lain.

Anak-anak yang telah menerapkan self love pada dirinya akan tetap kuat meski terkadang gagal atau mengalami kekecewaan.

Jika sifat tersebut dikombinasikan dengan beberapa sifat lainnya, seperti integritas, motivasi, hingga harga diri, maka kemungkinan produksi dan sukses pada bidang pekerjaan terbuka lebar. Maka dari itu, setiap orangtua harus tahu cara untuk menanamkan perasaan ini.

Berikut ini beberapa cara untuk menerapkan self love pada anak:

Pertama, berikan rasa cinta. Salah satu cara untuk menanamkan self love pada anak adalah dengan memberikan banyak perasaan cinta agar anak tahu jika orangtuanya selalu ada untuknya.

Dengan memberikan cinta tanpa syarat, berarti seseorang dihargai karena dirinya, bukan terkait apa yang dilakukan atau penampilan.

Dengan menerapkan hal tersebut, anak dapat mencontohnya sehingga terbiasa akan hal tersebut dan tertanam di benaknya jika menjadi diri sendiri adalah yang terbaik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com