Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agung Setiyo Wibowo
Author

Konsultan, self-discovery coach, & trainer yang telah menulis 28 buku best seller. Cofounder & Chief Editor Kampusgw.com yang kerap kali menjadi pembicara pada beragam topik di kota-kota populer di Asia-Pasifik seperti Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Dubai, dan New Delhi. Founder & Host The Grandsaint Show yang pernah masuk dalam Top 101 podcast kategori Self-Improvement di Apple Podcasts Indonesia versi Podstatus.com pada tahun 2021.

Seni Membangun Resiliensi di Tempat Kerja

Kompas.com - 02/06/2023, 13:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Cobalah melihat melampaui masa kini untuk bagaimana keadaan di masa depan mungkin sedikit lebih baik. Catat setiap kemajuan ketika Anda merasa lebih baik saat menghadapi situasi sulit.

Ketiga, rangkullah perubahan. Terimalah bahwa perubahan (dan kebutuhan untuk beradaptasi dengannya) adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.

Tujuan tertentu mungkin tidak lagi dapat dicapai karena situasi yang merugikan. Menerima keadaan yang tidak dapat diubah dapat membantu kita berfokus pada keadaan yang dapat kita ubah.

Keempat, tetapkan tujuan yang realistis. Fokuslah pada langkah-langkah kecil dan tujuan realistis yang dapat dicapai secara teratur.

Ini dapat membantu kita untuk bergerak menuju tujuan kita. Alih-alih berfokus pada tugas yang tampaknya tidak dapat dicapai, tanyakan pada diri sendiri, "Satu hal apa yang saya tahu dapat saya selesaikan hari ini yang akan membantu saya bergerak ke arah yang ingin saya tuju?"

Kelima, budayakan bersyukur. Peliharalah pandangan positif tentang diri kita yang memungkinkan kita memercayai insting.

Sebelum tidur malam hari, buatlah daftar tentang segala sesuatu yang harus kita syukuri. Syukur adalah salah satu fondasi dasar kepuasan dan resiliensi terhadap stres.

Keenam, pertahankan perspektif. Bahkan ketika menghadapi peristiwa yang sangat sulit, cobalah untuk mempertimbangkan situasi stres dalam konteks yang lebih luas dan pertahankan perspektif jangka panjang.

Ketujuh, rawatlah diri sendiri. Perhatikan kebutuhan dan perasaan kita sendiri. Terlibatlah dalam aktivitas yang kita sukai dan temukan waktu untuk bersantai dan berolahraga secara teratur.

Merawat diri sendiri membantu menjaga pikiran dan tubuh kita tetap prima untuk menghadapi situasi yang membutuhkan resiliensi.

Kegiatan ini tidak hanya membantu kita rileks setelah hari yang penuh tekanan, tetapi juga membantu membuat kita lebih tahan terhadap stres pada masa mendatang.

Kedelapan, ambil tindakan. Ambil tindakan tegas daripada berharap masalah pergi. Jangan biarkan masalah melumpuhkan kita sampai pada titik inersia atau kelambanan. Ambil tindakan apa pun yang membuat kita maju meskipun itu hanya langkah kecil.

Kesembilan, bersikaplah fleksibel. Mulailah dengan mempelajari cara berkompromi dengan kolega kita.

Semakin cepat kita mengetahui bahwa cara kita bukanlah satu-satunya cara, semakin cepat kita akan melihat bagaimana melewati krisis yang penuh tekanan. Mungkin pemikiran tidak fleksibellah yang membawa kita ke dalam situasi stres sejak awal.

Kesepuluh, carilah peluang untuk penemuan jati diri. Orang sering belajar tentang diri mereka sendiri sebagai hasil dari pergumulan mereka dengan kehilangan.

Banyak orang yang pernah mengalami tragedi dan kesulitan telah melaporkan hubungan yang lebih baik, rasa kekuatan yang lebih besar, rasa harga diri yang meningkat, spiritualitas yang lebih berkembang, dan penghargaan yang lebih tinggi terhadap kehidupan.

Pada akhirnya, resiliensi sering kali tentang menerima situasi stres sebagai 'peluang' bagi kita untuk membangun karakter kita sendiri dan tumbuh sebagai pribadi yang baru. Stres juga melatih kemampuan pemecahan masalah kita.

Melihat stres sebagai peluang, dan kemudian mempelajari cara mengatasi dan mengelolanya, akan membuat kita lebih menghargai hidup, menikmati tantangan, dan mengatasi rintangan yang hanya menghalangi jalan kita untuk sementara waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com