Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2023, 08:58 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Namun, banyak orang jatuh ke dalam kebiasaan melewatkan sarapan karena kurangnya waktu atau percaya bahwa hal itu akan membantu mereka menurunkan berat badan.

Dengan melewatkan sarapan, kita menghilangkan nutrisi penting bagi tubuh agar dapat berfungsi secara optimal.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan tingkat energi, kesulitan berkonsentrasi, dan perubahan suasana hati.

Selain itu, melewatkan sarapan secara teratur dikaitkan dengan peningkatan risiko mengembangkan kondisi kronis seperti diabetes dan obesitas.

Untuk menghindari melewatkan sarapan, rencanakan dan siapkan pilihan yang cepat dan bergizi.

Pilihlah makanan yang dapat dibawa dan dimakan di tempat seperti oatmeal, parfait yogurt, atau smoothie buah.

Jika waktu menjadi masalah, bangunlah beberapa menit lebih awal atau siapkan sarapan pada malam sebelumnya.

Baca juga: 6 Menu Sarapan Tidak Sehat, Sebaiknya Dihindari

Kita akan memulai hari yang produktif dan berenergi karena mengisi tubuh dengan sarapan yang seimbang.

Kebiasaan 3: Memeriksa email dan media sosial

Di era digital seperti sekarang ini, sudah menjadi hal yang biasa untuk langsung meraih perangkat elektronik kita setelah bangun tidur.

Namun, memulai hari dengan memeriksa email, media sosial, dan notifikasi dapat mengganggu kesehatan dan produktivitas kita secara keseluruhan.

Memeriksa email dan media sosial di pagi hari membuat kita terpapar rentetan informasi dan potensi stres.

Hal ini dapat membajak fokus dan kejernihan mental, membuat merasa kewalahan dan terganggu.

Selain itu, hal ini dapat menciptakan pola pikir yang reaktif, di mana kita terus-menerus merespons kebutuhan dan agenda orang lain, alih-alih menetapkan prioritas kita untuk hari itu.

Untuk membangun rutinitas pagi yang lebih sehat, ciptakan zona penyangga antara waktu bangun tidur dan berinteraksi dengan teknologi.

Gunakan waktu ini untuk aktivitas yang meningkatkan kesadaran, seperti meditasi, menulis jurnal, atau peregangan lembut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com