Ketika berlatih gerakan yang berat (terutama gerakan isometrik seperti plank), orang cenderung menahan napas.
"Cobalah untuk menggunakan pernapasan diafragma sebagai gantinya, yang merupakan napas yang melebar dan bukannya membatasi," ujar Hopes.
"Otot perut membantu diafragma kita dan otot seperti kubah ini secara teknis dianggap sebagai bagian dari jaringan otot inti kita," jelas dia.
Menurut Cleveland Clinic, metode pernapasan ekspansif dapat membantu memperkuat diafragma, mengurangi tekanan darah, dan membantu relaksasi.
Baca juga: Selain Ratakan Perut, Ini 6 Manfaat Tak Teduga dari Plank
Variasi lainnya dari commando plank dapat dilakukan dengan mengangkat satu kaki ke udara pada satu waktu untuk menantang keseimbangan atau fokus untuk membangun repetisi.
"Jika kita memprogramnya sebagai bagian dari sesi latihan resistensi, mulailah dengan 6-8 repetisi dan 2-3 set, lalu tingkatkan repetisi secara bertahap dari waktu ke waktu," saran Hopes.
Namun, apabila kita merasa nyaman dengan latihan ini dan ingin memadukannya, Hopes merekomendasikan untuk berlatih mencapai repetisi maksimal dalam batas waktu tertentu sebagai bagian dari sesi intensitas tinggi.
"Untuk ketahanan ekstra, letakkan beban di punggung bagian tengah ke atas atau cobalah rompi beban," katanya.
"Saya merekomendasikan rompi berbeban untuk membuat latihan beban tubuh menjadi lebih keras, tapi hindari menambahkannya ke latihan aerobik, karena akan memberikan beban ekstra pada persendian."
"Jika kita memiliki masalah dengan aktivitas menahan beban, pertimbangkan untuk tidak melakukannya," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.