Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2023, 07:07 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Sunburn adalah kondisi iritasi pada kulit akibat paparan sinar ultraviolet (UV) secara berlebihan, baik dari matahari maupun lampu UV.

Seperti luka bakar, tingkat keparahan sunburn juga bervariasi, mulai ringan hingga berat.

Sunburn ringan dapat diobati dengan penanganan mandiri dan membaik dalam waktu singkat. Sedangkan, sunburn yang berat tergolong sama bahayanya dengan luka bakar akibat api atau zat kimia.

Penyebab sunburn

Seperti dijelaskan di awal, sunburn disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet (UV) berlebihan.

Ada dua jenis sinar UV yang berperan, yaitu UVA dan UVB.

UVA memiliki panjang gelombang yang lebih panjang dan menembus kulit secara dalam. Sementara UVB memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan membakar lapisan atas kulit.

"Cahaya mengenai kulit kita, dan penggelapan kulit segera terjadi ketika kulit tidak mampu mengompensasi sinar matahari, sehingga harus melepaskan zat kimia dari sel-sel kulit," kata Dr Dawn Davis, ahli dermatologi di Mayo Clinic.

"Pigmen tambahan dilepaskan untuk melindungi diri sendiri, dan itu memberikan warna kulit yang lebih gelap, yang berarti tubuh bereaksi terhadap kerusakan."

Ketika kulit terpapar terlalu banyak sinar UVB, kulit akan terbakar. Paparan UVA yang berlebihan menyebabkan penuaan.

Luka bakar ini dapat menimbulkan rasa sakit, pengelupasan kulit, kerutan halus, pembentukan lepuhan, kerusakan jaringan, dan meningkatkan risiko kanker kulit.

"Paparan sinar matahari yang berulang dan tanpa perlindungan serta sunburn yang berulang meningkatkan risiko tersebut secara signifikan," ujar Corey L Hartman, MD, penasihat Men's Health dan pendiri Skin Wellness Dermatology.

Baca juga: 10 Cara Tepat untuk Menangani Sunburn

Cara mengobati sunburn

Meskipun belum ada obat yang secara ilmiah terbukti dapat menyembuhkan sunburn, ada beberapa cara yang disetujui dokter untuk meredakan rasa sakit dan gejala terkait luka bakar tersebut.

1. Mandi air garam atau oatmeal

Ambillah garam dapur dan tambahkan ke dalam air mandi.

Menurut Davis, garam dapur dapat mengubah pH air dan membantu meredakan kulit yang terasa sangat sensitif.

Selain garam, mandi dengan oatmeal juga bisa membantu. Oatmeal mengandung antioksidan yang dapat mengurangi peradangan. Pastikan oatmeal yang digunakan sudah dihaluskan agar tidak mengiritasi kulit.

2. Mengoleskan lidah buaya ke kulit

Gel dari tanaman lidah buaya merangsang pembentukan kolagen dalam kulit dan membantu proses penyembuhan. Pilihlah produk dengan sedikit kandungan bahan tambahan.

"Saya sarankan menghindari produk topikal yang mengandung banyak parfum atau bahan tambahan lainnya," kata Davis.

3. Gunakan produk dengan kandungan petrolatum

Produk yang mengandung petrolatum bersifat hipoalergenik atau aman bagi kulit yang alergi dan tidak akan memperburuk luka bakar.

Menjaga kulit tetap lembap sangat penting ketika kita mengalami sunburn, catat Davis.

Kulit kita secara alami kehilangan air, dan ketika kulit terluka akibat sunburn, kulit kehilangan kelembapan lebih banyak.

4. Kompres dingin

"Jika kita mengalami sunburn ringan, bisa menggunakan kompres dingin untuk meredakan pembengkakan dan menenangkan panas pada kulit," jelas Hartman.

5. Obat pereda nyeri yang dijual bebas

Obat pereda nyeri yang bisa dibeli tanpa resep dokter dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri yang disebabkan oleh sunburn yang parah, ucap Hartman.

Obat-obatan ini tidak bersifat menyembuhkan, namun membantu meredakan gejalanya.

Baca juga: Tips Efektif dan Tercepat Atasi Kulit yang Terbakar Matahari

Kiat mencegah sunburn

Cara terbaik mencegah sunburn adalah dengan menghindari sinar matahari. Cari tempat teduh ketika berada di luar ruangan, dan gunakan topi dan pakaian yang dapat melindungi kulit.

Kita juga bisa mengoleskan tabir surya ke kulit. "Pastikan memilih produk yang dilabeli 'broad spectrum' yang melindungi dari sinar UVA dan UVB," kata Hartman.

Juga, kenali arti SPF untuk membantu kita memilih produk tabir surya yang sesuai.

SPF adalah rasio waktu yang dihabiskan di bawah sinar matahari sebelum kulit mengalami perubahan warna dengan memakai tabir surya.

"Jika saya berada di luar ruangan tanpa menggunakan produk, kulit bisa mulai memerah serta mengalami tanda-tanda peradangan setelah 10 menit," terang Davis.

"Tetapi jika saya memakai produk dan dalam kondisi lingkungan yang sama, peradangan memakan waktu 300 menit. Itu adalah rasio 30 banding 1 yang berarti SPF 30."

Davis menyarankan untuk memakai tabir surya dengan SPF minimal 15 setiap hari, atau SPF 30 jika berada di luar ruangan dalam waktu lama.

"Secara umum, jika kita memiliki kulit sensitif, riwayat keluarga kanker kulit, memiliki pekerjaan di luar ruangan, atau tinggal di ketinggian, saya sarankan tabir surya dengan SPF 30 setiap hari dan SPF 50 ketika berada di luar ruangan," sambungnya.

Pastikan pula kita menerapkan tabir surya secara menyeluruh, karena banyak orang yang tidak melakukannya, menurut Davis.

Sebagai panduan, gunakan sekitar seukuran gelas kecil untuk mengoleskan tabir surya ke wajah, dagu, dan leher.

Baca juga: 12 Hal yang Bisa Meningkatkan Risiko Sunburn

Kapan sebaiknya pergi ke dokter?

Luka bakar akibat sinar matahari terkadang bisa menjadi lebih parah dan membutuhkan perhatian medis.

"Jika mengalami luka melepuh, mengelupas, berdarah, atau merasa sangat sakit, segera kunjungi dokter, jangan mencoba perawatan di rumah," ujar Hartman.

Apabila memiliki gejala yang mirip flu, seperti demam, menggigil, nyeri otot mendalam, atau hilang nafsu makan, cobalah memeriksakan diri ke dokter.

Hal tersebut bisa menjadi pertanda keracunan sinar matahari yang parah, mirip reaksi alergi.

"Tanda lainnya adalah jika ada area kulit yang terinfeksi. Sunburn yang parah atau luas dapat membuat kulit rentan terhadap infeksi."

"Jika melihat tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dengan anti-mikroba," papar Davis.

Baca juga: 7 Hal yang Perlu Dihindari Setelah Kulit Terbakar Matahari

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com