Ia mencontohkan, saat rekan kerja di kantor baru bercerita soal kejadian yang membuat pekerja sebelumnya dipecat.
Baca juga: 4 Tips agar Tak Jadi Korban Gosip di Tempat Kerja
"Itu belum tentu gosip negatif, itu informasi yang perlu saya ketahui dalam hal apa yang memenuhi syarat sebagai pelanggaran di sini dan hal-hal apa yang perlu dilakukan agar tetap sejalan," kata Jackson.
Gosip memang memiliki sejumlah manfaat dalam kehidupan sosial.
Namun kebiasaan bergunjing ini memang berisiko berkembang menjadi tindakan picik dan kejam.
Baca juga: Dampak Buruk Berita Hoax pada Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya
Jackson mengatakan bahwa ada perbedaan antara berbicara 'tentang seseorang' dan berbicara 'menjelekkan seseorang'.
“Jika kita meremehkan seseorang atau berbicara buruk tentang seseorang demi mendiskreditkan mereka, itu menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda,” terangnya.
Kadang kala, hal ini bisa terjadi ketika kita bertemu dengan orang-orang tertentu.
"Ini adalah sesuatu yang saya perhatikan dapat menjadi kebiasaan di perusahaan tertentu," kata Jackson.
Baca juga: Bergosip, Salah Satu Reaksi Natural terhadap Pelanggaran Norma
Sedangkan McAndrew berpesan, berbicara buruk tentang orang lain juga dapat merugikan diri sendiri.
“Banyak orang mungkin merasa buruk tentang diri mereka sendiri jika mereka terlibat dalam gosip 'buruk', yaitu gosip yang dimotivasi oleh keegoisan yang hanya merusak reputasi seseorang lain," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.