Anafilaksis adalah reaksi alergi berat dan terjadi secara tiba-tiba setelah tubuh terpapar pemicu alergi.
Kondisi ini merupakan kondisi medis darurat karena dapat menyumbat saluran pernapasan bahkan jatuh ke kondisi syok.
Baca juga: Dear Bunda, Pahami Pentingnya Stimulasi bagi Perkembangan Anak
Agar tumbuh kembang anak bisa maksimal, dibutuhkan asupan nutrisi dan juga hormon pertumbuhan.
Hormon pertumbuhan akan bekerja dengan baik apabila anak memiliki kualitas tidur yang baik, yaitu delapan jam dalam satu hari.
Gejala pada alergi seperti eksim, pilek, batuk, dapat membuat kualitas tidur anak menjadi berkurang.
“Kalau lagi tidur, eksimnya kambuh, gatal, dia bangun lagi jadi tidak maksimal tidurnya,” kata Budi.
Selain itu, Budi juga menyampaikan, alergi juga dapat membuat berat badan anak menjadi terganggu.
“Meskipun makannya banyak itu tidak akan naik timbangannya. Tapi setelah diobati alerginya, biasanya akan naik timbangannya,” lanjut dia.
Baca juga: 5 Makanan Sehat untuk Menambah Berat Badan Anak
Data dari dunia mencatat, sekitar 1,9-4,9 persen anak mengalami alergi susu sapi.
Dan protein susu sapi merupakan makanan penyebab alergi terbesar kedua setelah telur di negara asia.
Oleh karena itu, para orangtua disarankan untuk lebih memerhatikan reaksi yang timbul ketika anak mengonsumsi susu sapi.
Jika sudah timbul gejala alergi, Budi menyarankan para orangtua untuk melakukan penanganan, yaitu, seperti:
Selain itu, Budi juga menyarankan agar para orangtua berkonsultasi dengan dokter terkait alergi yang dialami.
“Konsultasikan ke dokter, baru kita lakukan tata laksana optimal, sehingga tumbuh kembang anak tidak akan terganggu dengan alergi,” kata dia.
Baca juga: Alergi Susu Sapi Berisiko Sebabkan Stunting pada Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.