Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Laurentius Purbo Christianto
Dosen

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Kesepian Itu Mematikan: Di Balik Peningkatan Kasus Bunuh Diri di Singapura

Kompas.com - 14/07/2023, 16:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebaliknya jika anak dibanding-bandingkan dengan anak lain dan dianggap tidak mampu, mereka bisa merasa inferior, rendah diri, dan kurang percaya diri.

Inferioritas bisa mematikan. Inferior dapat membuat anak merasa keberadaannya tidak diinginkan, tidak layak “hidup”, dan tidak dihargai.

Pada usia remaja (12-18 tahun) individu mulai mencari identitas. Remaja akan banyak mencoba berbagai peran, aktivitas, dan mungkin komunitas untuk menjawab “Saya ini siapa?”, “Saya ini apa?”, dan “saya ada untuk apa?”

Remaja yang beruntung akan mendapatkan dukungan dan kesempatan guna mengeksplorasi identitas; mereka akan mendapatkan tugas dan peran yang sesuai minat dan bakat; memiliki aktivitas menyenangkan dan membuat mereka bersemangat; atau komunitas yang menerima dan mendukung pertumbuhan diri.

Sayangnya tidak semua remaja seberuntung itu. Remaja yang tumbuh dalam “harapan” orang lain yang ketat, bisa jadi mengalami kebingungan identitas.

Identitas yang orang lain bawakan ternyata dirasa tidak cocok dengan diri mereka yang sebenarnya.

Pada kelompok dewasa muda (19-40 tahun) individu sebenarnya masuk dalam periode membangun intimasi.

Individu secara alamiah akan mencari hubungan lebih intim, baik hubungan persahabatan yang lebih dalam, maupun hubungan romantis yang lebih intim.

Jika individu berhasil membangun keintiman, maka inidvidu akan merasa berarti, berguna, dan bermanfaat. Hanya saja, membangun keintiman bukan hal mudah.

Usia 19-40 tahun adalah usia kerja. Usia individu bekerja keras dan berkompetisi untuk membangun karier.

Tidak sedikit orang yang tenggelam dalam pekerjaan dan karier hingga mengabaikan (atau kurang memperhatikan) proses membangun intimasi.

Orang seperti ini bisa jadi menghabiskan sebagian besar dari 24 jam yang tersedia per hari untuk bekerja.

Berangkat ke kantor saat matahari baru saja muncul, dan pulang ke rumah saat malam. Sampai di rumah bisa jadi mereka juga “sendiri”.

Akhirnya mereka menutup hari dengan masuk ke kamar tidur dan sambil menunggu rasa kantuk tiba, mereka menghabiskan waktu dengan melihat film, bermain game, atau membaca buku.

Mereka tidak membangun intimasi. Hidup yang setiap hari seperti ini bisa membuat individu merasa kesepian. Sama seperti inferioritas, kesepian juga mematikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com