Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2023, 11:11 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber Health

KOMPAS.com - Penggunaan gawai seperti smartphone, laptop dan komputer meningkatkan paparan blue light pada mata.

Hal ini tentunya bisa berakibat buruk karena kecenderungan gaya hidup terkini yang membuat kita sulit lepas dari teknologi.

Laporan audiens Nielsen Company di tahun 2016 mengungkapkan rata-rata orang dewasa di Amerika Serikat menghabiskan 8 jam 47 menit sehari di depan gadget.

Baca juga: Begini Pengaruh Blue Light bagi Kulit dan Cara Mengatasinya

"Blue light berisiko karena kornea dan lensa tidak menyaringnya, sehingga langsung menuju bagian belakang mata," kata Anam Qureshi, MD, asisten profesor oftalmologi klinis di NYU Langone di New York City.

Ia mengatakan, ada kekhawatiran itu apat merusak retina dan menyebabkan kondisi seperti degenerasi makula meskipun belum ada riset yang memastikannya.

Baca juga: Degenerasi Makula

Efek blue light pada kesehatan mata

Berdasarkan pengalamannya, dokter mata yang berbasis di Dallas, Janelle Routhier, OD, mengatakan para pasiennya mengalami kelelahan mata digital akibat terlalu lama menatap layar elektronik.

Kondisi ini dikenal pula dengan computer vision syndrome alias sindrom penglihatan komputer.

Gejalanya termasuk penglihatan kabur, kesulitan berfokus pada satu hal, mata merah dan lelah, mata kering, serta sakit kepala.

Baca juga: Alami Computer Vision Syndrome, Begini Cara Mengatasinya

“Jika Anda berada dalam posisi jongkok dan menahannya dalam waktu yang sangat lama, kaki Anda akan menjadi sangat lelah dan pada akhirnya Anda tidak akan dapat mempertahankan posisi itu lagi," kata Dr. Routhier mencontohkan.

Hal yang sama terjadi pada mata karena mata perlu ditarik terus-terusan agar bisa berfokud pada satu objek.

Namun setelah beberapa saat, otot mata menjadi lelah karena gerakan berlebihan itu.

Terlebih lagi, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa blue light menekan melatonin, hormon yang membantu tubuh mempertahankan ritme sirkadian yang sehat.

"Itu bisa membuat lebih sulit untuk tertidur, dan kurang tidur dapat memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang," kata Dr. Qureshi.

Cara mencegah efek buruk blue light

Ilustrasi streaming film Tero Vesalainen Ilustrasi streaming film

Era digital seperti sekarang menyulitkan kita untuk melepaskan diri dari gawai dan paparan blue light.

Kita menggunakan smartphone dan laptop tidak hanya untuk bekerja namun juga mencari hiburan dan berkomunikasi.

Baca juga: Pentingnya Blue Light Skincare untuk Cegah Penuaan Dini

Namun untuk menekan efek buruknya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.

Mengistirahatkan mata

“Jika Anda akan berkonsentrasi pada layar untuk waktu yang lama, cobalah aturan 20/20/20," kata Dr. Routhier.

"Tujuannya adalah istirahat setiap 20 menit, selama 20 detik, dan lihat pada sesuatu yang berjarak setidaknya 20 kaki.”

Untuk menciptakan kebiasaan ini, setel pengingat di ponsel untuk rehat secara teratur.

Baca juga: Apa yang Terjadi bila Kita tidak Berkedip?

Jangan lupa untuk berkedip karena penggunaan gawai membuat kita cenderung melewatkannya.

"Saat Anda berkonsentrasi, Anda mengurangi tingkat kedipan Anda, yang dapat menyebabkan semua air mata menguap dari permukaan mata Anda dan menyebabkan penglihatan kabur, iritasi mata, kemerahan, dan nyeri," kata Dr. Qureshi.

Unduh aplikasi pengurang blue light

Ilustrasi menggunakan smartphone. Dok. Shutterstock/ImYanis Ilustrasi menggunakan smartphone.

Ada sejumlah aplikasi yang mengurangi blue light pada gawai atau menggunakan mode "Nightshift".

Pastikan juga untuk memastikan gadget satu jam sebelum waktu tidur dan menggantikannya dengan aktivitas lain seperti membaca buku atau mendengarkan musik.

Gunakan kacamata khusus

Kita juga bisa menggunakan kacamata dengan lensa khusus yang dapat mengurangi blue light.

Baca juga: Apakah Lensa Blue Light Benar-benar Berfungsi? Ini Faktanya

Alat ini membantu kita untuk mencegah ketegangan mata digital tanpa mengganggu rutinitas harian.

"Anda benar-benar harus menyesuaikan kacamata yang Anda kenakan dengan jarak antara Anda dan perangkat Anda," pesan Dr. Qureshi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com