KOMPAS.com - Dampak perubahan iklim selama ini lebih banyak dikaitkan dengan lingkungan atau pertanian. Padahal, pengaruh dari perubahan iklim sanagt lekat dengan kesehatan manusia.
Seperti diketahui, perubahan iklim kebanyakan dipicu oleh aktivitas manusia, seperti kebakaran hutan, transportasi, hingga sektor tambang dan industri.
"Dampak krisis iklim ke mana-mana karena bumi saling terkoneksi. Misalnya saja kekeringan akan menyebabkan gagal panen sehingga harga-harga naik, masyarakat tidak bisa mengakses makan bernutrisi, dan seterusnya," kata Dosen Kelompok Keahlian Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung, Dr.I Gusti Ayu Andani, dalam acara media diskusi yang digelar oleh AstraZaneca Indonesia (17/7/2023).
Kondisi perubahan iklim juga sering kali membawa berbagai organisme bersama bermacam penyakit.
Badai dan banjir misalnya, dapat menyebabkan perpindahan yang membawa manusia ke dalam kontak erat dengan patogen seperti kolera.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Perubahan Iklim Bisa Rugikan Negara hingga Triliunan
Pemanasan suhu dan curah hujan dapat memperluas jangkauan patogen, memperluas risiko penyakit yang ditularkan melalui serangga seperti penyakit Lyme, demam berdarah atau malaria.
Berkurangnya hutan juga berakibat pada meningkatnya penyakit pernapasan, termasuk infeksi saluran pernapasan atas dan juga asma.
"Sekitar 15 persen penyakit respirasi disebabkan karena polusi. Selain itu anak-anak sekarang ini juga sering sakit karena cuaca yang tidak jelas polanya,"kata
Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia Hoerry Satrio, dalam acara yang sama.
Andini mengatakan, sudah saatnya kita melakukan perubahan gaya hidup untuk mengurangi emisi. Misalnya saja dengan mengolah sampah, mengurangi pemakaian sampah plastik, hingga penggunaan transportasi umum.
Perusahaan farmasi AstraZaneca Indonesia ikut berperan dalam upaya penurunan emisi penyelamatan keanekaragaman hayati dari perubahan iklim lewat program AZ Forest.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.