Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Jadi Korban "Ghosting"? Begini Cara Mencegah dan Mengatasi Dampaknya

Kompas.com - 20/07/2023, 12:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menurut Reivich dan Shatte (dalam Suryadi, 2018), resiliensi merupakan kemampuan seseorang untuk bertahan, mengatasi, dan beradaptasi kepada masalah dan tekanan.

Reivich dan Shatte menjelaskan beberapa fungsi resiliensi. Fungsi resiliensi yang pertama adalah overcoming.

Overcoming merupakan cara mengubah pola pikir seseorang menjadi lebih positif sehingga meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengontrol kehidupannya.

Mengubah pola pikir apa yang terjadi jika saya terus melanjutkan hubungan ini dengan orang yang meng-ghosting saya? Apakah saya akan bahagia?

Fungsi kedua adalah steering through. Steering through merupakan kondisi seseorang dapat mengontrol dan mengendalikan dirinya sendiri saat menghadapi masalah.

Dengan menempatkan diri telah di-ghosting, maka kita belajar untuk tidak bersikap impulsif seperti marah berlebihan, menyakiti diri sendiri, atau menunda pekerjaan.

Lalu fungsi ketiga adalah bouncing back. Bouncing back merupakan seseorang yang dapat mengontrol rasa kemalangan mereka dan mampu kembali ke kehidupan normal setelah trauma yang dialami.

Apabila kita mampu menerima dan mengendalikan diri atas kejadian yang telah terjadi, maka kita akan mampu menjalani kehidupan kita sehari-hari dengan lebih positif.

Teknik bouncing back menyembuhkan diri sendiri dengan karakteristik overcoming, steering through, dan bouncing back.

Lalu faktor terakhir dari fungsi resiliensi adalah reaching out. Seseorang yang memiliki karakteristik reaching out dapat melakukan tiga hal dengan baik, yaitu memperkirakan risiko, mengenal diri sendiri dengan baik, dan dapat menemukan makna dan tujuan hidup.

Setelah itu, kita akan lebih berani menjalani relasi baru dengan pemaknaan dan pemahaman berbeda, lebih mampu memiliki pertimbangan dan pengambilan keputusan lebih tepat.

Selain dari kemampuan resiliensi, saran untuk seseorang yang menjadi korban ghosting berdasarkan jurnal (Rohmatin et al., 2021) yang pertama adalah menerima kondisi dahulu bahwa kita telah menjadi korban perilaku ghosting.

Lalu kedua, menyadari dan menerima perasaan negatif yang muncul. Cara ketiga, mencari tahu apa yang sedang dibutuhkan oleh diri sendiri saat ini, agar terhindar dari rasa bersalah berlebih.

Cara keempat, hindari keinginan atau menghubungi pelaku ghosting. Jika menghubungi pelaku ghosting, maka akan menambah rasa sakit diri sendiri karena belum sepenuhnya berdamai.

Cara terakhir, yaitu melakukan aktivitas produktif untuk menghindari kesendirian yang terlalu lama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com