Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 23/07/2023, 11:59 WIB
Niken Monica Desiyanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Hepper

KOMPAS.com – Kucing merupakan hewan peliharaan yang memiliki sifat menggemaskan sekaligus misterius.

Salah sifat misterius kucing adalah sering menatap tembok dengan tatapan kosong. Banyak orang mengaitkan perilaku seperti ini dengan hal mistis.

Padahal, ada alasan ilmiah mengapa kucing sering menatap fokus terhadap tembok atau dinding kosong, seperti yang akan dijelaskan dalam artikel berikut. 

1. Memiliki indera penglihatan berbeda dari manusia

Kucing memiliki indera penglihatan yang berbeda dengan manusia.

Retina kucing memiliki sel fotoreseptor yang disebut dengan sel batang dan sel kerucut.

Mereka memiliki banyak sel batang, sehingga memungkinkan untuk mendeteksi cahaya redup dan mengikuti gerakan.

Jadi, ketika kucing menatap sesuatu di malam hari pada tembok yang kosong, jangan langsung mengaitkan dengan hal mistis.

Hal ini bisa terjadi karena kucing memiliki indera penglihatan yang sangat baik, sehingga bisa melihat sesuatu yang tidak bisa manusia lihat.

Misalnya, melihat serangga kecil yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia.

Baca juga: Fakta Kucing Mengerti Bahasa dan Bisa Berkomunikasi dengan Manusia

2. Mendengar sesuatu

Selain memiliki penglihatan yang baik, kucing juga memiliki indera pendengaran yang sensitif.

Telinga kucing sangat peka terhadap kebisingan dan suara, bahkan kucing dapat menangkap frekuensi tinggi yang tidak dapat didengar manusia.

Inilah mengapa kucing terkadang suka menatap sesuatu yang kosong, padahal mereka fokus mendengarkan suara.

Misalnya, suara dengungan kulkas, mungkin hanya spektrum suara biasa bagi manusia, namun bagi kucing suara tersebut bisa sangat menganggu.

Oleh sebab itu, selama suara terus ada, kucing juga akan diam dan fokus mendengarkan sampai akhirnya mereka terbiasa dengan suara tersebut.

3. Membayangkan kejadian atau memori masa lalu

Beberapa penilitan melaporkan bahwa kucing memiliki episodik memori yang hampir dengan manusia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com