Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruth Handler, Pencipta Barbie yang Sukses Membuat Payudara Buatan

Kompas.com - 28/07/2023, 08:16 WIB
Lusia Kus Anna

Editor


KOMPAS.com - Ruth Handler, pencipta boneka Barbie adalah seorang perempuan dengan visi luar biasa. Bukan cuma menciptakan boneka dengan sosok wanita dewasa pertama di dunia, tapi ia juga penyintas kanker payudara yang akhirnya membuat payudara buatan modern.

Ruth adalah pendiri perusahaan mainan Mattel bersama suaminya, Elliot. Ia mengatakan ada alasan mengapa ia menciptakan Barbie yang memiliki payudara walau hal ini sempat menimbulkan kontroversi.

“Setiap gadis kecil butuh boneka untuk memproyeksikan dirinya ke dalam mimpinya tentang masa depannya,” kata Handler kepada The New York Times pada tahun 1977.

“Jika dia akan melakukan permainan peran seperti apa dia saat berusia 16 atau 17 tahun, agak bodoh bermain dengan boneka yang dadanya rata. Jadi, saya memberinya payudara yang indah.”

Baca juga: Apakah Barbie Cocok untuk Anak-anak? Ini yang Perlu Dipahami Orangtua

Sebelum kematiannya, Handler diketahui mengatakan, "Saya telah menjalani hidup saya dari payudara ke payudara," menurut berita kematiannya di Los Angeles Times. Dan, dia melakukannya.

Ruth Handler dengan payudara prostetik ciptaannya.Womenshealth Ruth Handler dengan payudara prostetik ciptaannya.
Pada tahun 1973, Ruth membuat prostetik payudara modern pertama untuk wanita yang telah menjalani mastektomi.

Ya, Ruth adalah orang pertama yang memberikan boneka anak-anak sosok dewasa, tetapi dia juga membantu para penyintas kanker payudara untuk terhubung kembali dengan tubuh mereka sendiri.

Terdiagnosis kanker payudara

Setelah meninggalkan jabatannya sebagai Presiden Mattel, tahun 1970 Ruth terdiagnosis kanker payudara. Ia pun menjalani operasi pengangkatan payudara (mastektomi) di tahun yang sama.

Pada masa itu belum ada pilihan operasi rekonstruksi payudara. Wanita yang menjalani mastektomi hanya bisa menyumpal bra-nya dengan kain, kaus kaki atau busa, untuk memberi bentuk payudara dalam penampilannya.

Baca juga: Mastektomi dan Lumpektomi, Operasi Untuk Mengatasi Kanker Payudara

Biasanya wanita yang ingin membuat kembali payudaranya yang hilang akan memasukkan filler ke dalam bra atau menempelkannya langsung ke dada.

"Payudara" palsu itu tidak nyaman, terlihat tidak realistis, dan tidak banyak membantu wanita yang berharap untuk terhubung kembali dengan ciri perempuan mereka.

Setelah membeli (dan mencoba) setiap pilihan payudara prostetik di pasaran, Ruth merasa kecewa dan tidak puas dengan pilihannya.

Dia dengan cepat memulai bisnis baru, dimotivasi oleh rasa frustrasi karena kurangnya pilihan prostetik—dan keinginan untuk membantu wanita memiliki pilihan.

Ruth memiliki tim kecil terdiri dari 8 perempuan usia pertengahan yang juga para penyintas kanker payudara dan menjalani mastektomi.

Hasilnya adalah prostetik payudara modern pertama dengan bentuk seperti aslinya, yang terbuat dari silikon, untuk wanita yang telah menjalani mastektomi. Diberi merek Nearly Me, produk ini diluncurkan ke pasaran tahun 1976.

Memiliki lebih dari 70 pilihan ukuran, Nearly Me juga bisa dibuat kustom untuk payudara kanan dan kiri. Produk baru ini berpotensi mengubah hidup penyintas kanker payudara yang harus menjalani mastektomi.

Baca juga: Cerita Aida Saskia Melawan Kanker, Operasi Pengangkatan Payudara hingga Krisis Kepercayaan Diri

“Penekanan pada payudara di masyarakat kita begitu besar sehingga terkadang citra seorang wanita tentang dirinya, seberapa seksi dia, betapa cantiknya dia, tergantung pada payudaranya.

Saya merasakan ini, ketika payudara saya sendiri hilang, bahwa saya kurang dari seorang wanita. Saya harus menemukan cara untuk mendapatkan citra diri yang lebih baik,” kata Ruth kepada The New York Times.

Tidak hanya menjual produk, Ruth juga seringkali berbagi kisahnya tentang perjalanannya sebagai penyintas kanker payudara.

Di tahun 1980, perusahaan ini berhasil mencatat penjualan lebih dari satu juta dollar AS dan 11 tahun kemudian Ruth menjual perusahaannya ke Kimberly-Clark.

Dengan Barbie, dia membantu menciptakan visi baru tentang kewanitaan, dan dengan prostetiknya, dia membawa mimpi itu selangkah lebih maju, mengukir jalan baru ke depan bagi para penyintas kanker payudara.

"Ketika saya memikirkan untuk membuat Barbie, saya percaya penting bagi harga diri seorang gadis kecil untuk bermain dengan boneka yang memiliki payudara," kata Handler, kepada The New York Times.

"Sekarang saya merasa lebih penting untuk mengembalikan harga diri itu kepada wanita yang telah kehilangan harga diri mereka."

Baca juga: Kisah Lahirnya Barbie yang Mendunia, Dicintai Sekaligus Dibenci

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com