Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Adidas Bjørn Gulden: Kami Tak Akan Jual Sepatu Yeezy "Tanpa Merek"

Kompas.com - 09/08/2023, 10:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

"Tugas kami sekarang adalah membatasi kerusakan akibat berakhirnya kerjasama ini, menyingkirkan inventaris, menggunakan hasilnya untuk kebaikan, lalu membangun bisnis ke depan tanpa Yeezy," tegas dia.

Para eksekutif di Adidas mengatakan, penjualan pertama produk Yeezy tahun ini menyumbang pemasukan sebesar 441 juta dollar AS atau kira-kira Rp 6,7 triliun.

Tak hanya itu, penjualan tersebut membuat Adidas mampu mengeluarkan 20 persen inventaris Yeezy yang menumpuk di gudang.

Gulden menegaskan, perusahaan akan terus menjual Yeezy yang tersisa secara bertahap.

Namun, dia pun mengatakan, Adidas tidak membuat asumsi apa pun tentang bagaimana penjualannya.

Baca juga: Sepatu Yeezy Menumpuk di Gudang, Adidas Bingung Pilih Opsi

"Ketidakpastian pada setiap penurunan ini sangat besar, dan kami tidak ingin membuat orang mengira bahwa kami melakukan penjualan dan meraup keuntungan," sebut mantan pesepakbola Norwegia ini.

Sejauh ini, angka penjualan Adidas di Amerika Utara memang mengalami penurunan sebesar 16 persen.

Para eksekutif di perusahaan itu mengakui, jika Adidas tidak menjual inventaris Yeezy maka kondisinya bisa menjadi lebih buruk.

"Tetapi, kami juga melihat marjin laba kotor di bisnis inti kami meningkat pesat dibandingkan dengan kuartal pertama."

"Laba operasional sebesar 176 juta Euro atau kira-kira Rp 2,9 triliun -jauh lebih tinggi dari rencana awal kami."

"Penjualan bagian pertama dari inventaris Yeezy tentu saja membantu laba dan rugi kami di kuartal ini," kata sumber tersebut.

Baca juga: Adidas Merugi Triliunan di Awal 2023 Akibat Produksi Yeezy Dihentikan

Diberitakan sebelumnya, pada kuartal pertama tahun ini, Adidas mengalami kerugian sebesar 400 juta Euro atau nyaris mencapai Rp 6,7 triliun, karena tidak menjual stok Yeezy yang menumpuk di gudang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com