Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melamar Pekerjaan di Perusahaan yang Aktif PHK, Untung atau Buntung?

Kompas.com - 14/08/2023, 19:47 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang marak kita dengar belakangan ini bisa membuat para pencari kerja kehilangan motivasi dalam meniti karier.

Keputusan melamar pekerjaan di perusahaan yang aktif PHK karyawan memang memicu dilema tersendiri.

Ketika melihat lowongan kerja yang ada, mungkin kita masih berharap bisa melihat peluang karier yang bagus untuk dapat berkembang. Tetapi di sisi lain, ada rasa khawatir kalau PHK itu menimpa kita di kemudian hari.

Lalu, apakah melamar pekerjaan di perusahaan yang aktif PHK karyawan bisa jadi pilihan menguntungkan atau malah buntung?

Melansir laman Yahoo Finance, jawabannya tergantung dari perusahaan, alasan PHK dan keputusan yang kita ambil.

Baca juga: Cara Bangkit Kembali Usai Terkena Gelombang PHK 

Berpikir dua kali untuk melamar jadi pilihan tepat

Berpikir dua kali untuk melamar di perusahaan yang aktif PHK karyawan bisa menjadi langkah yang tepat.

Pasalnya, perusahaan yang melakukan PHK karyawan biasanya menunjukkan indikasi bahwa mereka sedang mengalami kesulitan keuangan atau merestrukturisasi operasionalnya.

"Dalam situasi seperti itu, perusahaan cenderung lebih fokus pada pemangkasan biaya dan merampingkan tenaga kerja yang ada daripada memperluas tenaga kerjanya,"

Demikian kata Shirley Borg, kepala divisi sumber daya manusia di Energy Casino.

Sehingga, mencari tahu lebih dalam alasan di balik pemangkasan karyawan dapat membantu kita lebih memahami situasi jika memang kita bergabung di perusahaan itu nantinya.

Bukan tempat ideal untuk pertumbuhan karier

Namun, yang menjadi masalah bukan pengurangan tenaga kerja, tetapi dampak kesehatan mental pada pekerja yang tersisa.

Keputusan melamar pekerjaan di perusahaan yang aktif PHK karyawan bisa jadi kabar buruk ketika kita tidak memiliki pengalaman kerja yang memadai.

Sebab, kata Borg, PHK dapat memengaruhi sisi psikologis para pekerja yang tersisa, sehingga dapat mengarah pada penurunan moral karyawan hingga penurunan produktivitas.

"Ini bukan lingkungan di mana karyawan baru dapat berkembang. (Setelah PHK), perusahaan mungkin kesulitan mengintegrasikan mereka (karyawan baru) secara efektif ke dalam tim yang sudah ada," katanya.

Sementara itu, PHK biasanya juga menargetkan atau melakukan pemangkasan karyawan baru.

Ketika baru bergabung, lalu perusahan dalam keadaan belum stabil, bisa jadi kita yang akan menjadi target pemangkasan selanjutnya.

"Para pemula biasanya yang pertama dipangkas," lanjut dia.

Baca juga: Bukalapak Kembali PHK Karyawan 

Ilustrasi PHKUnsplash Ilustrasi PHK

Alasan di balik PHK karyawan

Alasan di balik PHK karyawan di perusahaan incaran dapat kita jadikan bahan pertimbangan untuk melamar pekerjaan di sana atau tidak.

"Meski ada indikasi ketidakstabilan keuangan, tapi penting untuk diingat, hal itu bukan berarti perusahaan berada di ambang kehancuran,"

Begitu kata Kimberley Tyler-Smith, eksekutif di platform teknologi karier, Resume Worded.

Bagi perusahaan, PHK merupakan bagian dari pasang surut siklus bisnis, bahkan untuk perusahaan yang sehat sekali pun.

Terutama saat kita berurusan dengan perusahaan besar. Segera cari tahu apakah pemangkasan karyawan hanya sebatas pada divisi tertentu atau memang dilakukan secara ekstrem di setiap divisi.

Salah satu alasan yang dapat dipertimbangkan adalah di saat perusahaan mengalihkan fokusnya untuk pengembangan bisnis yang berbeda.

Hal itu bisa kita jadikan alasan untuk bisa bergabung dan mengisi peluang tersebut.

"Misalnya, perusahaan itu memberhentikan karyawan di satu departemen sambil secara aktif merekrut untuk departemen lain yang mengalami pertumbuhan bisnis,"

"Dalam banyak kasus, PHK merupakan langkah strategis untuk merampingkan operasi, memangkas biaya dan memposisikan perusahaan untuk kesuksesan jangka panjang," kata Tyler-Smith.

Dalam hal ini, mungkin ada baiknya melamar ke perusahaan tersebut, terutama jika mereka aktif merekrut.

Tapi sebelum melakukannya, lebih baik riset dan kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan dan situasinya saat ini.

PHK membuka peluang bagus untuk pekerja di level awal

Mereka yang baru saja memasuki dunia kerja, yang ingin mengubah karier atau ingin memulai perjalanan kariernya, riwayat PHK perusahaan sebaiknya jangan dijadikan tanda peringatan, melainkan peluang.

"Banyak perusahaan yang melakukan PHK juga membuka posisi baru karena gaji yang lebih murah untuk pekerjaan yang baru dibuka," kata Steven Mostyn, kepala sumber daya manusia di Management.org.

Sebab, secara umum, PHK dilakukan untuk membuka posisi baru sehingga lowongan yang ada di perusahaan tersebut dapat menjadi peluang menarik bagi pekerja baru untuk memulai perjalanan karier.

Pilihan ada di tangan kita

Beberapa hal di atas mungkin dapat dijadikan pertimbangan saat ingin melamar pekerjaan di perusahaan yang aktif melakukan PHK.

Tetapi pada dasarnya, semua keputusan ada di tangan kita.

Lakukan riset sebanyak mungkin untuk mencari lebih banyak informasi tentang perusahaan untuk mendasari keputusan kita nantinya.

Jika kita hanya menginginkan perusahaan tersebut sebagai batu loncatan untuk memulai karier atau sekadar mengisi pengalaman baru di curriculum vitae (CV), maka melamar pekerjaan di perusahaan tersebut bisa jadi pilihan.

Tetapi menurut Gaye Weintraub, seorang konselor karier dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, bagi kandidat yang melamar karena butuh pekerjaan jangka panjang atau ingin memulai karier, sebaiknya memilih perusahaan lain yang lebih stabil.

"Tidak ada salahnya untuk melamar, tetapi mengapa menghabiskan waktu melakukannya ketika ada yang lain, perusahaan yang lebih stabil?" tandasnya.

Baca juga: Berbagi Kabar PHK di Media Sosial Bisa Membuka Peluang Karier 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com