"Sedangkan untuk ini, saya bisa berhenti tidak membeli Barbie ketika saya tidak ingin membeli Barbie yang baru," tambah dia.
Buktinya, selama tinggal di kawasan Timur Tengah, Yang sempat tidak membeli koleksi Barbie baru.
Pasalnya, saat itu dia lebih tertarik menghabiskan gajinya untuk belanja pakaian bermerek di sana.
"Jadi ada momen saya tidak beli koleksi Barbie dari tahun 2007 sampai 2011," paparnya.
Baca juga: 3 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Membeli Barang-barang Mewah
Ketertarikan Yang pada Barbie dimulai pada tahun 1984 sejak memainkan boneka saudara perempuannya.
Awalnya dia hanya menjadikan Barbie sebagai 'penumpang' di mainan miliknya.
"Jadi semua mainan dikumpulkan jadi satu, saya memainkan Barbie mengendarai roket, pesawat, main di pantai dan lain sebagainya," kata Yang.
Tapi seiring bertambahnya usia, dia menyadari kalau dirinya semakin tertarik dengan Barbie.
"Entah bagaimana Barbie selalu bersamaku seiring saya memerhatikan penampilan dan membeli pakaian bagus dari merek DKNY, Calvin Klein. Lalu muncul Barbie BKNY dan Calvin Klein," lanjutnya.
Yang menemukan minatnya semakin tinggi pada fashion, dia merasa sangat sejalan dengan karakteristik Barbie.
"Jadi secara tidak sadar saya sudah mulai koleksi dan mungkin selama ini saya mainkan," lanjut dia.
Baca juga: Sri Mulyani Pakai Tas Barbie Lokal di Istana Berkebaya
Kesuksesan film "Barbie" belakangan ini ternyata menular pada Yang, si kolektor Barbie.
Dia mengakui kalau belakangan ini sudah banyak orang asing yang mengirim pesan padanya.