Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2023, 15:20 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber WebMD

Begitu pun pada proses mengeluarkan napas. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dari darah dan melalui proses pertukaran gas.

Orang yang tidak merokok cenderung memiliki sistem pernapasan yang lebih bersih dan kurang mengalami masalah batuk kronis atau lendir berlebihan.

Sementara itu, orang yang tidak merokok juga memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat dan lebih baik dalam melawan infeksi pernapasan serta terhindar dari risiko penyakit lainnya.

Baca juga: 7 Makanan Pencegah Sesak Napas dan Optimalkan Kesehatan Paru-paru 

Paru-paru perokok

Satu kepulan asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, dan hampir 70 di antaranya dapat menyebabkan kanker.

Saat kita menghirupnya, racun ini masuk jauh ke dalam paru-paru dan menyebarkannya ke seluruh tubuh kita.

Salah satu dampak jangka pendek akibat asap rokok, saluran udara mulai memproduksi terlalu banyak lendir dan itu mengarah pada masalah seperti batuk, bronkitis, dan pneumonia.

Racun dari rokok juga berpotensi membuat saluran udara kecil di paru-paru membengkak. Kondisi ini bisa membuat dada terasa kencang dan bisa menyebabkan mengi dan sesak napas.

Jika kebiasaan merokok terus berlanjut, peradangan dapat berkembang menjadi jaringan parut, yang membuat kita sulit bernapas.

Kandungan tar yang sifatnya lengket dari tembakau juga dapat menumpuk di dalam paru-paru. Setelah bertahun-tahun merokok, senyawa itu bisa membuat warnanya menjadi hitam.

Nikotin pada asap rokok untuk sementara melumpuhkan dan membunuh silia.

Itu berarti saluran udara kita tidak dapat menyaring debu dan kotoran di udara yang kita hirup.

Kondisi ini juga membuat kita lebih mungkin terkena pilek dan infeksi pernapasan lainnya.

Dengan lebih sedikit oksigen yang masuk ke tubuh, dan asap rokok membawa lebih banyak karbon monoksida, merokok membahayakan semua organ vital di dalam tubuh.

Baca juga: 5 Tanda Paru-paru Tidak Sehat yang Jarang Disadari 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com