KOMPAS.com - Kita pasti pernah mendengar kutipan kebugaran kuno berbunyi, "No pain, no gain," yang mendorong individu aktif mendorong diri secara fisik hingga ke titik puncak-bahkan ketika tubuh sudah mengatakan sebaliknya.
Meskipun pola pikir ini sangat mengagumkan, namun apakah hal ini lebih banyak merugikan daripada menguntungkan?
Lantas, bagaimana cara kita tahu jika kita telah berolahraga terlalu keras atau terlalu banyak?
Pakar kebugaran TJ Mentus, CPT, yang juga pelatih pribadi bersertifikat di Garage Gym Reviews, mengungkapkan empat tanda bahaya akibat berolahraga berlebihan.
Baca juga: Olahraga Lari, Latihan Ideal untuk Paru-paru yang Lebih Sehat
Memaksakan diri hingga kelelahan dan mengabaikan tanda-tanda peringatan dari tubuh dapat membahayakan kesehatan jangka panjang.
Menurut sebuah penelitian kecil tahun 2019 yang diterbitkan dalam BMJ Open Sport & Exercise Medicine, berolahraga secara berlebihan tanpa waktu istirahat yang cukup dapat menyebabkan sindrom overtraining
Sindrom ini ditandai dengan kelelahan, cedera, kelelahan, dan kinerja fisik yang buruk.
Selain itu, penelitian lain yang diterbitkan pada tahun 2023 di International Journal of Environmental Research and Public Health mengungkapkan, sindrom overtraining bahkan dapat membahayakan nyawa, karena kelelahan yang ekstrem.
"Kami percaya pada pendekatan yang lebih seimbang terhadap kebugaran-yang memprioritaskan mendengarkan tubuh, menghormati batasannya, dan menyadari bahwa hasil yang berkelanjutan berasal dari latihan yang terencana dan progresif."
"Saatnya untuk menghilangkan mitos ini dan merangkul rutinitas kebugaran yang lebih sehat dan berkelanjutan," ungkap Mentus.
Baca juga: Manfaat Rutin Olahraga Tenis bagi Anak dan Orang Dewasa
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.