KOMPAS.com - Baru-baru ini, aksi nekat seorang ibu diduga mengalami baby blues viral di media sosial.
Sang ibu berniat melakukan percobaan bunuh diri serta membuang bayinya di lintasan KRL Stasiun Pasar Minggu, Jakarta.
Beruntung, petugas KRL dengan sigap mengamankan ibu dan bayi tersebut hingga tidak sampai kejadian.
Baca juga: Viral Video Ibu Hendak Buang Bayi di Rel Stasiun Pasar Minggu, Polisi: Dia Mau Bunuh Diri
Berdasarkan informasi yang beredar, ibu tersebut diduga mengalami baby blues, stres pasca melahirkan hingga masalah keluarga.
Melihat hal tersebut, ibu yang baru melahirkan memang rentan mengalami stres pasca persalinan, kelelahan hingga baby blues.
Lantas, apa itu baby blues dan bagaimana gejalanya agar kondisi ini dapat dihindari?
Melansir laman Healthline, baby blues adalah perasaan sedih, cemas dan kelelahan yang dialami ibu setelah melahirkan.
Pada umumnya, baby blues dapat dialami ibu dalam beberapa hari setelah melahirkan, terutama pada ibu yang mengalami proses persalinan yang sulit.
Meski pun secara medis tidak diketahui penyebab baby blues, namun sebagian besar pemicunya bisa diakibatkan oleh fluktuasi hormonal yang ekstrem.
Fluktuasi hormon ini sebenarnya terjadi untuk membantu seorang ibu melewati masa-masa pemulihan, pengecilan rahim pasca persalinan dan mendukung proses laktasi.
Kemungkinan penyebab lainnya adalah masa-masa nifas yang mana orangtua kekurangan waktu tidur berkualitas hingga kesulitan menghadapi perubahan rutinitas.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.