Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agung Setiyo Wibowo
Author

Agung Setiyo Wibowo merupakan seorang Personal Branding Consultant, Career Coach & People Developer. Founder The Pandita Institute dan LinkedIn Hacks Academy ini kerap kali menjadi pembicara pada beragam topik di kota-kota populer di Asia-Pasifik seperti Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Dubai, dan New Delhi.
Di masa mudanya, Agung pernah mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi seperti Global Change Maker, Young Leaders for Indonesia, ASEAN Blogger Ambassador, Spirit of Majapahit Cultural Ambassador dan Duta Paramadina. Profil dan pemikirannya pernah diliput di berbagai media tanah air dan luar negeri seperti The Japan Times, SEA Today, Kompas, Media Indonesia, Detik.com, Merdeka.com, TVRI, RRI, SmartFM, dan Jawa Pos TV.
Sebagai seorang Storyteller, Agung pernah menulis 100 buku pada beragam topik-khususnya manajemen, bisnis dan self-improvement. Secara berkala, ia membagikan pemikirannya melalui akun LinkedIn dan blog pribadinya: agungwibowo.com.

Seni Membangun "Followership"

Kompas.com, 6 September 2023, 09:00 WIB

Artikel ini adalah kolom, seluruh isi dan opini merupakan pandangan pribadi penulis dan bukan cerminan sikap redaksi.

Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Keterampilan ini dimulai saat kita masih muda. Anak-anak yang terlibat dalam olahraga dan anak-anak yang memperhatikan di sekolah sedang mempelajari disiplin yang mendasari kepengikutan.

Sama seperti para coach yang mengandalkan atletnya untuk melaksanakan pelajaran dan strategi mereka, atau ketika orangtua berharap anak-anak mereka akan mempraktikkan perilaku yang baik di depan umum, para manajer dan pemimpin dalam lingkungan bisnis juga berharap para pengikutnya menjalankan apa yang telah direncanakan untuk mewujudkan gol tim maupun organisasi.

Jadi, apa ciri-ciri pengikut yang baik?

Pengikut yang baik paling baik digambarkan melalui hasil hubungan pemimpin-pengikut. Hasil yang sukses adalah ketika seorang pengikut dengan sengaja melaksanakannya dan, idealnya, meningkatkan visi pemimpinnya.

Terkadang, yang diperlukan untuk menjadi pengikut yang baik adalah dengan mengingat definisi tersebut sehari-hari.

Saat kita berada di posisi sulit dan mencoba memecahkan masalah serta memenuhi tenggat waktu, selalu mengingat tujuan utama pemimpin atau manajer perusahaan kita adalah suatu keharusan. Pada akhirnya, pada saat itulah pengikut yang baik menjadi hal yang paling penting.

Menurut buku The Courageous Follower: Standing Up to and for Our Leaders karangan Ira Chaleff, pengikut yang baik memiliki karakteristik seperti ini:

  • Pengikut yang baik tidak mengelilingi pemimpinnya; pengikut dan pemimpin berputar bersama demi tujuan yang sama. Mereka bekerja dalam kemitraan yang berkomitmen pada nilai-nilai dan tujuan bersama.
  • Pengikut yang baik bergairah dengan pekerjaan mereka dan orang-orang yang mereka layani. Jika mereka kehilangan gairah terhadap pekerjaan dan organisasi, mereka tidak akan puas menerimanya sebagai hal yang normal.
  • Pengikut yang baik akan membela pemimpinnya ketika mereka menghadapi keluhan yang dibuat di belakang pemimpinnya. Namun mereka juga akan dengan hormat menantang seorang pemimpin jika mereka menyampaikan gagasan atau perilaku yang meragukan.
  • Pengikut yang baik akan berusaha untuk sadar diri dan mencari umpan balik mengenai kinerja mereka sehingga mereka dapat mengidentifikasi kekuatan dan area pertumbuhan.
  • Pengikut yang baik mungkin mempunyai kepentingannya sendiri, seperti pertumbuhan pribadi—tetapi mereka memastikan bahwa kepentingan mereka selaras dengan misi organisasi, bukan bersaing dengan misi tersebut.

Bagaimana pemimpin bisa menjadi pengikut yang lebih baik?

Kita dapat mulai dengan mengidentifikasi gaya kepengikutan kita. Ada berbagai alat yang dapat membantu dalam hal ini. Misalnya, kita bisa menggunakan model Robert E. Kelley yang menampilkan lima gaya pengikut yang berbeda.

Orang dapat mengidentifikasi gaya pengikutnya dengan memahami posisi mereka dalam dua kontinum yang berbeda: keterlibatan (dari pasif ke aktif) dan pemikiran kritis (dari ketergantungan ke independen).

Pertama, pengikut panutan. Pengikut panutan mempunyai tingkat keterlibatan aktif yang tinggi dan tingkat pemikiran kritis independen yang tinggi.

Ciri-ciri pengikut panutan antara lain kemauan untuk mengambil inisiatif, memberikan kritik yang membangun, memiliki rasa kepemilikan, dan memperjuangkan tujuan organisasi.

Kedua, pengikut konformis. Pengikut konformis memiliki tingkat keterlibatan aktif yang tinggi, tetapi tingkat pemikiran kritisnya lebih rendah.

Mereka adalah “pelaku” aktif yang sering dianggap sebagai pemain tim. Mereka bersedia menerima tugas dan memercayai pemimpin, namun sering kali mereka lebih mementingkan kebutuhan organisasi daripada kebutuhan mereka sendiri.

Ketiga, pengikut pasif. Pengikut pasif cenderung berada pada posisi paling bawah dalam hal keterlibatan dan pemikiran kritis.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau