Kapan Tutup Panci dan Wajan Harus Digunakan?

KOMPAS.com - Panci atau wajan memiliki penutup yang sering kali hanya menjadi tumpukan barang tidak berguna di lemari tempat penyimpanan peralatan dapur.

Memang untuk beberapa jenis masakan, penutup ini tampaknya tidak terlalu dibutuhkan.

Namun, kita tetap membutuhkan penutup panci di waktu-waktu tertentu untuk memasak, misalnya, saat sedang merebus atau mendidihkan sesuatu agar cepat matang.

Nah, jika kita masih bertanya-tanya kapan seharusnya menggunakan tutup panci atau pun wajan saat memasak, simak penjelasannya dari laman Martha Stewart berikut ini.

Baca juga: Selain Menghindari Sabun Cuci Piring, Begini Cara Merawat Panci Baja Karbon

Kapan harus menutup panci/wajan?

Secara umum, tutup panci atau wajan digunakan saat kita ingin menjaga suhu tetap panas saat proses memasak, seperti:

• Merebus

Tutuplah panci jika ingin mendidihkan atau merebus sesuatu karena dua alasan.

"Pertama, panas akan keluar melalui tutup panci yang terbuka, sehingga akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mendidihkan air," kata Ronna Welsh dari Purple Kale Kitchenworks.

"Dan kedua, air keluar dalam bentuk uap, itu dapat mengurangi jumlah air yang semula ada di dalam panci," terangnya.

Jika tujuan kita adalah untuk menjaga kelembapan, biarkan tutupnya terbuka agar cairan tidak menguap.

• Braising

Braising adalah teknik merebus untuk potongan daging yang lebih keras.

Jadi, tutuplah panci saat merebus daging, karena daging membutuhkan panas yang tinggi dalam jangka waktu yang lama untuk memecah kolagen dan jaringan ikat agar hasilnya lebih empuk.

"Dengan panci tertutup, bahan yang kita rebus akan terus menerus tersiram cairan yang mengepul dan mendidih ini, yang kemudian akan memberikan rasa pada bahan tersebut," ungkap Welsh.

Baca juga: 4 Cara Mudah dan Efektif Membersihkan Panci yang Gosong

• Mengukus

Seperti halnya braising, mengukus hanya efektif jika panas dan kelembapan terperangkap di dalam panci.

Mengukus makanan seperti sayuran, makanan laut, dan biji-bijian dengan tutup panci yang tertutup akan memberikan panas yang lembut dan lembap, yang akan memasak makanan ini hingga empuk tanpa membuatnya kering.

"Saat mengukus sayuran, tutupnya memerangkap cairan yang menguap di dalam panci, sehingga ini dapat menyegel uap di dalamnya," kata Welsh.

Kapan harus membuka tutup panci/wajan?

Buka tutup panci kapan pun kita ingin mengurangi cairan dalam masakan, antara lain:

• Mengentalkan saus atau rebusan

Untuk mengentalkan saus atau rebusan, membiarkan tutupnya terbuka adalah hal yang ideal.

"Tutupnya harus terbuka, atau setengah terbuka, jika kita memperlambat proses pengecilan," kata Stephen Chavez, instruktur koki di Institute of Culinary Education.

"Kita bisa mencoba menguapkan sebagian cairan yang berlebih saat mengurangi atau mengentalkan cairan."

"Jika tutupnya tetap terbuka, cairan berubah menjadi uap, mengembun kembali menjadi cairan pada tutupnya, dan jatuh kembali ke dalam saus," jelasnya.

Baca juga: Masak Makin Praktis dengan Panci Presto

Semakin lama kita memasak makanan, semakin banyak air yang akan menguap dan semakin kental cairannya, yang berarti rasanya juga menjadi lebih pekat.

• Memanggang

Kita juga harus membuka tutupnya setiap kali mencoba untuk mendapatkan hasil panggangan yang indah.

Memanggang yang dilakukan dalam wajan yang sangat panas biasanya berfungsi untuk menciptakan karamelisasi yang beraroma di bagian luar daging steak, dada bebek, daging domba, tuna, dan banyak lagi.

Sementara itu, kelembapan adalah musuh utama dari panggangan, karena ini menciptakan uap dan mencegah terbentuknya lapisan yang renyah.

"Jika uap yang dilepaskan saat memanggang makanan terperangkap oleh tutup yang tertutup, uap tersebut akan jatuh kembali ke dalam wajan sebagai cairan dan mencairkan warna kecokelatan yang dihasilkan," kata Welsh.

• Menggoreng

Kelembapan juga dapat mengganggu terciptanya permukaan yang renyah pada makanan yang ditumis dan digoreng.

Baca juga: Menilik Keamanan Panci Alumunium dan Antilengket

Semua makanan mengeluarkan uap saat dimasak, jadi penting untuk membuka tutup wajan saat menggoreng agar uapnya menguap dan tidak terkumpul di tutupnya, lalu menetes kembali ke dalam minyak panas.

"Jika kita menutup wajan berisi minyak panas dan menambahkan makanan untuk dimasak, makanan tersebut masih mengeluarkan uap (yaitu semua gelembung dan letupan saat kita menambahkan makanan)," terang Chavez.

"Uap akan mengembun dan menetes kembali ke dalam minyak panas yang akan menyebabkan letupan dan cipratan, sehingga menjadi lebih berbahaya dibandingkan jika dibiarkan terbuka," imbuhnya.