Teman yang toxic juga akan sering merasa iri dengan kehidupan teman-teman lainnya.
"Mereka pasti akan merendahkan teman atau pacar kita untuk menunjukkan bahwa mereka lebih unggul," kata Ribarsky.
"Atau, mereka akan membuat kita merasa tidak enak jika kita menghabiskan waktu dengan orang lain tanpa mereka," terangnya.
Kita seharusnya bisa mengandalkan teman untuk mendukung kita, baik saat bersama maupun saat berjauhan.
Namun, teman yang toxic akan dengan cepat menjatuhkan kita kapan pun mereka mau.
"Kesetiaan bukanlah prioritas bagi orang-orang seperti ini, karena teman-teman toxic hanya akan mendukung kita atau membela kita jika itu mudah dan nyaman, atau jika itu membuat mereka terlihat baik," kata Manly.
Lebih jauh lagi, mereka tidak dapat dipercaya saat kita curhat kepada mereka.
"Kepercayaan adalah fondasi dari persahabatan yang sehat," kata Tzall.
"Jika satu orang terus-menerus mengingkari janji, bergosip atau menyebarkan rumor, atau mengkhianati kepercayaan orang lain, hal itu dapat menciptakan lingkungan yang toxic. Menjadi tidak jujur dan langsung berbohong juga merupakan tanda-tandanya," jelasnya.
Pada akhirnya, pertemanan seharusnya membuat kita merasa bahagia dan puas. Jika tidak demikian, ada baiknya kita memeriksa hubungan tersebut.
"Teman-teman yang toxic sering kali meningkatkan harga diri mereka yang rendah dengan merendahkan orang lain," kata Manly.
"Dengan dalih bercanda atau 'hanya melucu', teman yang toxic sering menggunakan sarkasme dan perilaku pasif-agresif lainnya," imbuhnya.
Baca juga: 6 Ciri Teman yang Toxic dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.