Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2023, 19:50 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Best Life

Demikian pula, jika kita mengalami sesuatu seperti putus cinta, mereka akan dengan cepat mengatakan, mereka mengalaminya sama buruknya, atau bahkan lebih buruk dari yang kita alami.

Menurut Tzall, kita mungkin juga merasa teman kita terus-menerus mencoba bersaing dengan kita.

"Ketika sebuah persahabatan menjadi pertarungan perbandingan dan persaingan yang terus-menerus daripada hubungan yang saling mendukung dan membangkitkan semangat, hal ini dapat merugikan," katanya.

"Teman-teman seharusnya merayakan keberhasilan satu sama lain daripada merasa terancam atau iri," ujarnya.

Baca juga: 8 Jenis Teman Toxic yang Perlu Dijauhi agar Hidup Bebas Drama

3. Menguras emosi

Tzall mengatakan, pertemanan yang toxic sering kali melibatkan satu orang yang secara konsisten membawa hal-hal negatif, drama, dan kekacauan emosional ke dalam hubungan.

"Mereka mungkin selalu mengeluh, atau tidak mau mendukung orang lain selama masa-masa sulit," ungkapnya.

Yang lebih memperumit lagi, mereka lebih suka mengeluh kepada kita daripada secara aktif mengatasi masalah mereka.

"Teman yang toxic cenderung tidak mau menginvestasikan waktu dan energi untuk menyelesaikan masalah, mereka mungkin 'menghindari konflik', bukannya komunikatif dan kolaboratif," kata Manly.

4. Suka memanfaatkan

Teman-teman yang toxic juga cenderung lebih suka bertemu atau berbicara dengan kita karena hanya ingin memanfaatkan sisi baik kita.

"Orang-orang ini mengharapkan kita untuk selalu ada kapan pun mereka membutuhkan, entah itu untuk menjawab pesan singkat atau panggilan, hingga membantu mereka beraktivitas," kata Ribarsky.

"Sering kali, kita hanya akan mendengar kabar dari mereka ketika mereka membutuhkan sesuatu."

"Namun, ketika kita membutuhkan bantuan, mereka tidak dapat ditemukan. Mereka bahkan mungkin akan membuat kita berpikir bahwa kita terlalu membutuhkannya," ungkapnya.

"Teman yang toxic sering kali menghilang saat kehidupan nyata dimulai," jelas Manly.

"Jika keadaan menjadi sulit atau rumit, teman yang toxic sering kali akan menjadi orang pertama yang meninggalkan atau mengalihkan kesetiaan," terangnya.

Menurut Tzall, pada umumnya teman yang toxic tidak akan membalas kebaikan atau kemurahan hati kita. Bahkan, mereka mungkin memilih untuk bersikap baik hanya jika itu menguntungkan mereka.

Baca juga: 7 Tipe Orang Toxic di Sekitar Kita, Awas Jangan Dekat-dekat

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com