Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Belanda Paling Bahagia di Dunia, 6 Pantangan Orangtua Ini Perlu Ditiru

Kompas.com - 12/09/2023, 08:40 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNBC

Sejak kecil, mereka didorong untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar, percaya pada diri sendiri, dan bangkit sendiri saat terjatuh.

Baca juga: 6 Manfaat Bermain bagi Anak, dari Fisik hingga Emosional

Tidak bekerja lebih dari 40 jam seminggu

"Salah satu alasan terbesar orang Belanda begitu bahagia adalah karena mereka menghargai keseimbangan kehidupan dan pekerjaan," kata Veronique.

Riset 2021 mendapati hampir separuh angkatan kerja di Belanda memiliki pekerjaan paruh waktu.

Para ayah di Belanda juga mengambil setidaknya satu hari libur setiap minggu untuk dihabiskan bersama anak-anak mereka.

Baca juga: Pengeluaran untuk Liburan Keluarga Lebih Bermanfaat Ketimbang Beli Mainan Anak

Memiliki waktu khusus di rumah berarti lebih banyak ruang untuk aktivitas anak-anak, seperti teman bermain, klub dan olahraga, atau waktu senggang tambahan untuk dihabiskan bersama orangtua.

Tidak pernah makan secara terpisah dari anak-anak terlalu sering

Orangtua di Belanda berkomitmen untuk makan bersama setidaknya satu kali setiap hari dengan anak-anaknya.

Momen ini dijadikan waktu bagi anggota keluarga untuk terhubung dan membicarakan keseharian mereka.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Rasa Bahagia, Salah Satunya dengan Mandi

"Merasa terhubung meningkatkan kesehatan mental seluruh anggota keluarga dan berkontribusi pada anak-anak yang lebih bahagia dan seimbang secara emosional," terang Veronique.

Tidak pernah mengabaikan struktur

Sejak anaknya lahir, para orangtua Belanda cenderung menerapkan 'rust, reinheid, regelmaat' yang bisa diartikan 'istirahat, kebersihan, dan struktur'.

Hal ini diterapkan dengan jadwal harian yang jelas dan konsisten sehinga anak-anak Belanda bisa tidur siang lebih banyak dan mengutamakan stabilitas.

Untuk tumbuh kembang yang optimal, anak-anak membutuhkan struktur, kepastian, istirahat, dan kebersihan.

Ini membantu mereka merasa aman dan nyaman menjelajahi hal-hal yang tidak diketahui.

"Bentuk pengasuhan yang lebih otoritatif sering dikaitkan dengan perkembangan anak yang positif," tandas Veronique.

Baca juga: Gentle Parenting Vs Tiger Parenting ala Asia, Mana yang Lebih Baik?

Tidak pernah memaksakan pendapat kepada anak

Orangtua di Belanda ingin membuat anak merasa dilihat dan didengar.

Mereka melibatkan anak-anak mereka dalam proses pengambilan keputusan segera setelah buah hatinya dapat memahami bahasa dan berkomunikasi.

Dengan cara ini, anak-anak belajar bernegosiasi dan menetapkan batasan pribadi sejak usia muda.

"Ketika kita meminta pendapat anak-anak kita dan mendengarkan mereka dengan sungguh-sungguh, mereka akan lebih mungkin mengembangkan rasa harga diri yang positif," jelas Veronique.

Baca juga: Berdebat dengan Pasangan di Depan Anak, Bolehkah?

Para orangtua di Belanda juga tidak segan-segan mendiskusikan topik-topik yang tidak nyaman seperti seks, narkoba, dan gender.

Perilaku menerima anak apa adanya membuat mereak bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang percaya diri, bahagia, dan seimbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com