Namun gejala paling parah yang perlu diwaspadai adalah sesak napas atau ketidakmampuan bernapas.
“Jika Anda sesak napas atau mudah kehabisan napas saat melakukan gerakan apa pun, itu adalah tanda-tanda bahwa Anda terkena penyakit paru-paru yang merupakan penyakit serius,” kata Dr. Miller.
Baca juga: Berapa Kali Kita Bisa Terinfeksi Ulang Covid-19 dan Cara Mencegahnya
Meskipun informasi Covid-19 jangka panjang dan bagaimana dampaknya terhadap tubuh dalam jangka panjang masih belum diketahui secara mendetail, namun tertular infeksi Covid-19 dapat menyebabkan beberapa gejala hingga enam bulan atau lebih.
Beberapa gejala paling umum yang terus dialami orang beberapa saat setelah mereka terjangkit Covid-19 meliputi:
· Pegal-pegal
· Nyeri sendi
· Kesulitan tidur dan kelelahan
· Brain fog atau kesulitan untuk fokus
“Long Covid (yang dampaknya jangka panjang) dianggap sebagai reaksi peradangan kekebalan yang dipicu oleh infeksi Covid-19, dan hal ini sulit diukur,” kata Dr. Miller. “Saat ini, kami tidak tahu apakah gejala-gejala ini akan bertahan seumur hidup karena kami belum punya cukup waktu untuk menilai dampaknya.”
Dikatakan bahwa perlu waktu lima, 10, atau bahkan 20 tahun untuk memahami sepenuhnya dampak Covid-19 terhadap manusia dalam jangka panjang.
Secara umum, peraturan yang sama pada masa awal pandemi masih berfungsi untuk melindungi diri kita dan orang lain dari Covid-19, diantaranya adalah:
· Pastikan telah mendapatkan vaksin Covid-19 terbaru.
· Cuci tangan secara teratur dan jangan menyentuh wajah.
· Kenakan masker jika merasa sakit atau khawatir akan paparannya.
· Menjaga jarak saat berada di tempat umum.
· Tetaplah di rumah saat merasa sakit.
· Terus mendapatkan informasi terkini mengenai pilihan pengobatan Covid-19 terkini.
Jika kita menunjukkan gejala-gejala yang sudah disebutkan atau dinyatakan positif Covid-19, kita harus melakukan isolasi mandiri selama lima hari dan menggunakan masker selama 5 hari setelah sembuh untuk mencegah penyebaran pada orang lain dan melindungi mereka.
“Covid-19 masih dapat menimbulkan masalah pada pasien yang paling rentan, dan kita perlu melindungi orang-orang yang tidak mampu melawannya. Adalah tanggung jawab kita sebagai orang dengan sistem kekebalan normal untuk membantu melindungi orang-orang yang tidak memiliki sistem kekebalan yang baik,” ujar Dr. Miller menekankan.
Baca juga: Dampak Long Covid, Tak Bisa Tahan Kentut hingga Disfungsi Ereksi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.