Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2023, 18:10 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Efek mabuk setelah minum minuman beralkohol seperti sakit kepala, mual, mulut kering dan rasa lelah seringkali membuat kita tidak nyaman. Pasalnya, efek beracun dari alkohol menjadi sangat terasa beberapa jam setelah kita minum terlalu banyak.

Setelah mengalami mabuk, ada beberapa langkah yang dapat diikuti untuk meredakan efeknya dan memulihkan diri dengan lebih baik.

Namun, sebelum mengetahui cara meredakan efek mabuk ini, kita perlu tahu dulu apa yang menyebabkan kita merasakan ketidaknyamanan setelah minum alkohol. Dalam hal ini, itu semua berkaitan dengan bagaimana tubuh kita merespons alkohol.

Alkohol memiliki sifat diuretik, yang berarti alkohol meningkatkan produksi urine. Setiap kali kita pergi ke toilet untuk buang air kecil, kita kehilangan cairan dari tubuh. Hal ini akan menyebabkan kita mengalami dehidrasi.

Sementara itu, mengonsumsi bir dan minuman beralkohol lainnya juga memperlambat pelepasan hormon antidiuretik (ADH) yang dikenal sebagai vasopresin. ADH ini berperan dalam mengatur kadar hidrasi tubuh kita.

Tapi, itu hanya gejala awal dari segala masalah yang timbul akibat mengonsumsi alkohol. Alkohol juga memiliki efek lain, seperti:

  • Memperlebar pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan sakit kepala. (Sakit kepala juga dapat menjadi hasil dari dehidrasi).
  • Mengiritasi lapisan perut. Ini bisa menyebabkan mual. Tingginya produksi asam lambung juga dapat mengakibatkan muntah.
  • Menurunkan kadar gula darah, sehingga kita merasa lelah dan gemetar.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu meredakan efek setelah mabuk secara efektif.

Baca juga: Apa Benar Alkohol Dapat Menjaga Kadar Kolesterol?

Mulailah melakukan rehidrasi

Tindakan terbaik yang bisa kita lakukan untuk mengurangi atau mengatasi rasa mabuk adalah dengan minum air. Saat merasa mabuk kita disarankan untuk minum segelas air sebelum tidur dan melakukan hal yang sama setelah bangun.

Dehidrasi adalah akar dari ketidaknyamanan akibat mabuk, sehingga penting untuk fokus pada penggantian cairan yang hilang.

Minuman olahraga juga bisa membantu menghidrasi tubuh dengan cepat sambil memulihkan nutrisi dan elektrolit tubuh.

Namun, perlu diingat untuk tidak berlebihan. Minum terlalu banyak air terlalu cepat (seperti satu galon) dapat menyebabkan pembengkakan otak yang merupakan kondisi serius dan berpotensi mematikan.

Berikan waktu

Waktu adalah satu-satunya solusi yang efektif untuk mengatasi mabuk. Saat mabuk, tubuh harus mengeluarkan dan mencerna alkohol yang telah kita konsumsi. Dengan kata lain, yang terbaik adalah tidur.

Pengobatan yang perlu diperhatikan

Minum obat pereda nyeri

Aspirin atau ibuprofen mungkin bisa membantu mengurangi rasa sakit yang berdenyut-denyut di kepala. Namun, ada satu peringatan yang perlu diingat, obat pereda nyeri tersebut bisa mengiritasi perut dan memperburuk rasa mual.

Selain itu, jangan mengonsumsi obat pereda nyeri yang mengandung asetaminofen, karena ini bisa berpotensi merusak hati jika alkohol masih ada di dalam tubuh.

Suplemen

Kehadiran berbagai produk di rak toko obat tidak selalu menjamin efektivitas mereka dalam mengatasi mabuk.

Meskipun beberapa situs web mungkin memuji vitamin, mineral, jus pir Korea, kaktus pir berduri, ginseng merah, ginseng Siberia, serta berbagai pil dan koyo yang diklaim dapat membantu dalam mengatasi mabuk, dokter spesialis gawat darurat, Thomas Waters merasa skeptis.

Menurutnya, kita tidak akan menemukan obat penghilang mabuk yang benar-benar efektif dalam botol pil.

Meskipun suplemen dan produk-produk tersebut mungkin memiliki manfaat nutrisi tertentu, tidak ada jaminan bahwa mereka dapat secara signifikan mengurangi dampak mabuk atau mempercepat pemulihan dari efek alkohol.

Waktu tetap menjadi faktor yang paling penting dalam mengatasi mabuk.

Sarapan

Setelah semalaman mabuk, makanlah makanan yang membantu meningkatkan kadar gula darah seperti buah-buahan berair, roti panggang, atau telur orak-arik.

Hindari makanan berminyak dan berat yang bisa membebani perut. Jika ingin saran lebih lanjut, bicaralah dengan seorang ahli diet terdaftar.

Pengobatan yang harus dihindari

Minum kopi

Meskipun kopi dikenal memberikan dorongan kafein yang kuat, sayangnya itu tidak akan menghilangkan efek mabuk setelah malam penuh dengan bir atau minuman alkohol lainnya. Bahkan menurut Waters, kopi bisa memperburuk gejala mabuk.’

Hal ini disebabkan karena kopi memiliki efek diuretik yang dapat memperlambat proses rehidrasi tubuh.

Selain itu, kafein dalam kopi dapat menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Ini dapat memperparah sakit kepala.

Baca juga: Ketahui, Ini yang Terjadi pada Otak Saat Kita Mengonsumsi Alkohol

Koyo penghilang rasa sakit

Koyo penghilang mabuk pada dasarnya adalah stiker yang mengandung vitamin yang ditempelkan pada kulit sebelum minum. Idenya adalah kita akan menyerap vitamin tersebut melalui kulit untuk melawan efek negatif alkohol.

Meskipun terdengar menarik, sayangnya, tidak ada bukti kuat yang mendukung gagasan bahwa tubuh dapat mengambil cukup vitamin dan nutrisi dari koyo ini untuk menghentikan mabuk.

Jadi, meskipun ide tersebut mungkin menjanjikan, koyo penghilang mabuk belum terbukti efektif secara ilmiah.

Minum alkohol tambahan di pagi hari

Minum minuman beralkohol lagi di pagi hari disebut bisa membantu tubuh untuk merasa lebih baik. Namun, kenyataannya minuman tambahan hanya dapat sementara mengurangi gejala mabuk, tetapi sebenarnya dapat memperpanjang waktu pemulihan.

Untuk itu, mengonsumsi lebih banyak alkohol bukanlah solusi yang baik untuk mengatasi efek negatif mabuk.

Meski begitu, satu-astunya cara agar kita tidak merasakan mabuk yang tidak nyaman ini adalah dengan tidak meminum alkohol terlalu banyak.

Baca juga: Kopi Bisa Ringankan Efek Mabuk Miras, Benarkah?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com