Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Anak Punya Pertemanan Toksik dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 04/10/2023, 09:05 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Anak yang menjadi korban juga akan berupaya mencari mekanisme bertahan yang tidak sehat. Misalnya saja mengikuti kemauan teman yang toksik atau menekan perasaannya sendiri.

Dampaknya, anak akan menjauh dari kepribadiannya yang otentik dan kehilangan pandangan akan nilai dan moral yang sudah diajarkan.

Baca juga: Anak Punya Teman Khayalan, Waspada Gangguan Kepribadian Disosiatif

Yang perlu dilakukan orangtua

Jika kita menyadari anak kita berada dalam pertemanan tidak sehat, sangat penting untuk mengajaknya berbicara dan membantunya keluar dari lingkaran itu.

"Salah satu cara efektif adalah mengajarkan anak untuk mulai membuat batasan. Kita bisa memberi contoh dengan persahabatan yang kita miliki," katanya.

Pada anak yang lebih kecil, kita bisa mengajaknya berdiskusi dengan mengambil contoh karakter dalam film atau buku cerita. Lalu, mulailah ajak mereka mengenali perasaan yang dimiliki dalam skenario kehidupan yang nyata.

Tak kalah penting adalah beri ruang untuk anak bersuara di rumah. Misalnya, ketika mereka tidak setuju pada sesuatu, dengarkan opininya dan ajak bicara mengapa mereka punya perasaan itu.

Mendorong anak untuk berani berbicara dan menyampaikan pendapatnya akan sangat membantu keterampilan sosialnya.

Baca juga: Dad Jokes Bermanfaat untuk Kekuatan Mental Anak

Menghadapi anak remaja

Ketika anak memasuki usia praremaja atau remaja, pertemanan mereka menjadi lebih rumit.

Ketika merasa anak memiliki pertemanan yang toksik, sebagai orangtua kita mungkin ingin terlibat. Namun, akan lebih bijak jika kita beri kesempatan pada anak untuk menyelesaikannya sendiri.

Hal ini akan memberi kesempatan anak belajar menyelesaikan masalah, membuat dan mengatur batasan, serta bersikap tegas.

Dari pada langsung menegur teman anak kita, lebih bijak jika kita membantu anak untuk mengembangkan rasa percaya dirinya dan mengenali mana perilaku yang baik dan tidak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com