KOMPAS.com - Gaya humor atau lelucon klasik yang dianggap konyol sering disebut dengan "dad jokes" karena dikaitkan dengan stereotip lawakan khas bapak atau ayah.
Humor-humor yang masuk dalam kategori dad jokes ini cukup populer di media sosial. Banyak orang menyukai humor ini karena permainan kata-katanya.
Selain ampuh mengundang tawa, ternyata dad jokes juga berperan penting untuk membangun interaksi anak dan ayah melalui tawa.
Mesk begitu, seiring bertambahnya usia anak, cara mereka menerima humor pun akan berubah dan lebih kompleks.
Anak yang lebih besar mungkin akan merasa lelucon yang dilontarkan ayah mereka tak lucu lagi. Walau hal ini sering tidak menghentikan para ayah untuk tetap "melawak" lewat permainan kata.
Baca juga: 5 Sifat yang Diturunkan Ayah, dari Berat Badan hingga Kesuburan
Para ahli menyebut bahwa humor khas ayah tidak cuma menyenangkan, tapi sebenarnya bermanfaat untuk kekuatan mental anak di masa depan.
Dad jokes disebut dapat membantu mendidik remaja bagaimana menangani perasaan malu.
Membantu anak-anak belajar cara mengatasi rasa malu bukanlah hal yang sepele. Meningkatkan kemampuan ini adalah bagian yang sangat penting dari belajar mengatur emosi dan mengembangkan ketangguhan.
Mencontohkan penggunaan humor juga memiliki manfaat. Lelucon dapat menjadi strategi yang berguna ketika kita sedang berada dalam situasi canggung atau untuk membuat seseorang tertawa yang sedang bersedih.
Jadi, ketika lain kali kita mendengar ayah melontarkan leluconnya yang "garing" ingatlah bahwa ini bukan hanya tentang bagian lucunya saja. Ini tentang menciptakan koneksi dan meringankan suasana.
Baca juga: 5 Fakta Masalah Kesehatan Mental Remaja, Orangtua Wajib Tahu
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.