KOMPAS.com - Oat dapat dikonsumsi sebagai pengganti makanan pokok yang lebih sehat karena kaya nutrisi dan tinggi serat.
Sudah banyak penelitian juga yang mengatakan, rutin makan oatmeal bisa menjadi cara ideal untuk menurunkan berat badan.
Tapi sayangnya, beberapa orang justru mengalami kenaikan berat badan ketika mengonsumsi oat.
Menurut laman Eat This, hal itu bisa terjadi karena mungkin ada yang salah dari cara kita mengonsumsi oat.
Meski pun oat dapat menjadi pilihan sarapan yang bergizi, tapi beberapa kesalahan saat mengonsumsi oat dapat memicu kenaikan berat badan yang signifikan.
Berikut sejumlah kesalahan makan oat yang sebaiknya kita hindari.
Oat dapat diolah menjadi makanan apa saja, termasuk menu sarapan dengan rasa manis seperti bubur oat.
Tapi, jika kita terlalu banyak menambahkan gula atau pemanis lainnya, seperti gula merah, sirup maple, atau bentuk pemanis lainnya bisa menambah kalori ekstra dalam semangkuk oat yang kita makan.
Jika menginginkan rasa manis pada hidangan oat, lebih baik memilih buah segar seperti blueberry, irisan apel dan sedikit tambahan pemanis alami seperti madu.
Oat sering dikombinasikan dengan tambahan topping seperti buah kering.
Tapi faktanya, buah kering mengandung lebih banyak gula dan sedikit serat yang dibutuhkan tubuh.
Jika ingin mengonsumsi buah kering sebagai toping, akan lebih baik jika kita memilih buah kering dengan jumlah kalori yang lebih rendah dan lebih mengandung nutrisi sehat, misalnya saja kurma.
Baca juga: Makan Oat, Pilihan Nutrisi yang Baik untuk Jaga Kesehatan Tiroid
Oatmeal mengandung protein, namun hanya sekitar 5 gram.
Sedangkan jika dikonsumsi sebagai menu sarapan, protein ini kita perlukan untuk memberikan sensasi kenyang lebih lama dan menstabilkan gula darah.
Bubuk protein, keju hingga putih telur sebagai tambahan dapat menambah asupan protein yang lebih sehat.
Susu biasanya dicampur ke dalam oat sebagai komposisinya.
Tapi secangkir susu mengandung 150 kalori dan mengandung 16 gram gula.
Dengan mengurangi penggunaan susu, kebiasaan tersebut dapat membantu mengurangi jumlah kalori dan gula pada menu oat yang kita konsumsi.
Atau bisa juga menggunakan pengganti susu hewani dengan susu nabati, seperti almond atau kedelai yang lebih rendah kalori dan gula.
Oat instan memang praktis, tapi biasanya oatmeal instan sudah dikemas dengan tambahan gula hingga kandungan nutrisi yang lebih rendah.
Semakin tinggi kadar gula oat, tubuh malah akan menyimpan cadangan lemak lebih banyak daripada yang dibakar jadi energi. Tentu hal ini dapat berpotensi meningkatkan berat badan.
Baca juga: 4 Cara Menikmati Oat Tanpa Khawatir Bikin Badan Gemuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.