Perilaku manja ini akan menjadi masalah ketika anak mulai masuk sekolah, bahkan sampai dewasa. Anak yang manja cenderung akan bermasalah dalam hal motivasi, kurang gigih, dan juga hubungan dengan orang lain.
Baca juga: Mengenalkan Matematika pada Balita Secara Menyenangkan
1. Refleksi pola asuh
Awalilah dengan memikirkan kembali mengapa kita memilih pola asuh seperti saat ini. Tanyakan mengapa saya sering membelikan anak benda-benda? Mengapa saya sulit berkata tidak?
Refleksi semacam ini memang tidak mudah bagi sebagian orang, karena terkadang akan memunculkan lagi memori yang tidak menyenangkan dari masa kecil.
Pahami bahwa anak manja tidak ada hubungannya dengan "terlalu dicintai".
"Jika cara Anda menunjukkan kasih sayang kepada anak Anda adalah 'memenuhi setiap keinginan dan kebutuhannya tanpa mengajari mereka bahwa ada batasan, dan bahwa mereka dapat melakukan dan mengupayakan segala sesuatunya sendiri' maka kemungkinan besar anak akan manja", kata pakar parenting Aliza Pressman.
2. Buat batasan
Anak-anak butuh batasan yang konsisten. Jika kita plin-plan, anak akan memanfaatkannya.
Ini berarti, ketika anak tantrum saat keinginannya tidak dipenuhi, kita perlu mengajari anak untuk mengenali apa yang ia rasakan, bukannya menuruti perilakunya yang akan dianggap anak sebagai hadiah.
Misalnya, "Bunda tahu kamu kecewa karena tidak dibelikan mainan". Hal ini menunjukkan kita berempati pada perasaannya, tapi kita tetap membuat batasan.
Baca juga: Menerapkan Pola Asuh Permisif pada Anak, Apa Dampaknya Saat Dewasa?
3. Beri tanggung jawab
Cara lain adalah beri anak tanggung jawab di rumah dan beri hadiah berupa pujian saat anak melakukannya.
Memberi hadiah berupa uang, mainan, atau makanan, saat mereka mengerjakan peer atau menyikat gigi sebelum tidur, tidak akan mengajarkan apa-apa, karena di dunia nyata tidak ada hadiah untuk orang yang melakukan tugas-tugas hariannya.
4. Jangan terlalu sering membantu
Orangtua punya kecenderungan untuk terburu-buru, memperbaiki, dan juga tidak ingin anaknya repot. Padahal, tidak apa-apa, bahkan bagus, jika anak belajar kalah atau gagal. Pengalaman itu akan memberi mereka pelajaran untuk menghadapinya.
Baca juga: Kemampuan Bicara Anak Dipengaruhi Kebiasaan Orangtua Main HP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.