Kulit:
Karet
Baca juga: Tips Membersihkan 5 Jenis Sepatu Berbeda dengan Mudah
Dua pilihan yang pas untuk suasana formal adalah sepatu Oxfords dan Balmoral.
Oxford adalah sepatu formal closed-laced alias bagian talinya menyatu dengan bagian samping sepatu, dengan bagian vamp dijahit di bagian atas, menciptakan tampilan ramping dan rajutan erat.
Sedangkan Balmoral, yang sebenarnya dinamai berdasarkan Kastil Balmoral di Skotlandia, pada dasarnya bisa dibilang merupakan sepatu Oxford versi mulus yang garis jahitan pada bagian atas sepatunya tidak terlihat.
Kedua sepatu tersebut umumnya berbahan kulit paten yang mengkilap, terkenal karena kilau reflektifnya untuk menambah kesan formal.
Mungkin banyak yang berdebat tentang betapa tidak signifikannya pengaruh jahitan horizontal di bagian ujung kaki. Tapi itulah yang terjadi saat memilah-milah sepatu resmi; semuanya diperhitungkan.
Meskipun sempat disebutkan bahwa ketika memilih sepatu formal motto “less is more” merupakan hal penting, namun perlu memperhatikan bahwa ada pengecualian terhadap pengaplikasiannya.
Meskipun wholecut memiliki tampilan yang lebih sederhana, peringkatnya lebih rendah dibandingkan Oxford dan Balmoral dengan warna non-hitam. Itu karena konstruksi sepatu yang non-tradisional.
Gaya open-laced terbuka ini dianggap sedikit mengganggu bentuk sepatu, menjadikannya kurang ramping dan formal.
Lalu Blucher sendiri mirip dengan Derby tetapi memiliki potongan kulit pada bagian vamp yang disebut tab lubang, sehingga memberikan tampilan yang unik.
Tips menarik untuk meningkatkan estetika sepatu gaya ini adalah dengan mengikat tali sepatu secara horizontal atau lurus, menjaga lidah tetap bersih dan rapi.
Mungkin sudah sempat disebutkan sebelumnya bahwa semakin banyak broguing sebuah sepatu, maka akan semakin tidak formal. Brogue sendiri memiliki beberapa sub-jenis yaitu:
Brogue Wingtips dan Longwing Brogues adalah brogue yang paling banyak dihias dan berarti paling tidak formal. Mereka memiliki brogue di sepanjang jahitan dan di atas jari kaki.
Detail penting lainnya terletak pada bagian depannya di mana lapisan penutup standar cap toe-nya telah berubah menjadi bentuk ‘W’, ‘M’, atau ‘U’.
Meskipun lebih bersifat kasual dan menempati peringkat ke-6, sepatu bot Chelsea yang disukai Ratu Victoria ini cocok untuk suasana semi-formal tertentu. Selain itu, untuk kesan vintage, sepatu bot Chelsea dipengaruhi The Beatles karena sepatu ini menjadi bagian dari gaya khas mereka.
Beberapa versi Chelsea, dibuat dari bahan suede, dapat melengkapi jaket suede dengan sempurna.
Baca juga: Lokal Rasa Internasional, Ini 9 Brand Sepatu Boots Indonesia