Kualitas air yang baik, saturasi oksigen yang tinggi di dalam air, dan pengobatan infeksi bakteri sekunder penting dalam membantu koi bertahan hidup.
Setelah ikan terinfeksi, jika bisa bertahan hidup, maka ikan diasumsikan sebagai pembawa virus seumur hidup.
KHV umumnya dapat memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi, antara 80 hingga 100 persen, jadi jangan berharap semua ikan dapat bertahan hidup.
Jika wabah telah dikonfirmasi, maka kita harus menghubungi dokter hewan dan jika kita memilih untuk memelihara ikan, kolam harus tetap menjadi sistem tertutup, tanpa ada ikan baru yang ditambahkan dan tidak ada ikan yang dipindahkan.
Baca juga: 6 Jenis Ikan Koi Termahal, Harganya Bisa Capai Miliaran Rupiah
Metode terbaik untuk menangani virus ini adalah dengan menghindarinya. Aspek terpenting dalam mencegah KHV adalah karantina dan pengujian yang tepat.
Durasi karantina akan tergantung pada suhu, karena suhu air yang lebih dingin akan memperlambat munculnya tanda-tanda klinis dan ikan akan membutuhkan waktu karantina yang lebih lama.
Waktu inkubasi untuk KHV adalah 30 hari pada suhu 10 derajat celsius, tetapi hanya 3 hari pada suhu 23,8 derajat celsius.
Beberapa penjual koi mungkin akan menguji ikan, tetapi jenis pengujian akan menentukan apakah ikan tersebut benar-benar pembawa atau bukan.
Sehingga, ada baiknya bila semua pengujian dilakukan oleh dokter hewan yang akan mendiskusikan hasil positif dengan sebelum membawa pulang ikan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.