Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyakit Herpes pada Ikan Koi dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 30/11/2023, 07:07 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Koi Herpes Virus (KHV) adalah penyakit herpes yang sebagian besar menyerang ikan koi. Ini adalah penyakit yang sangat menular dan mematikan.

Semua pemilik koi harus menyadari tanda-tanda klinis penyakit ini dan risiko yang terkait dengan menambahkan koi baru ke dalam kolam mereka tanpa terlebih dahulu mengujinya dan menempatkan ikan baru tersebut ke dalam karantina.

Lantas, apa sebenarnya KHV dan penyebab, serta bagaimana cara mengatasinya?

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan selengkapnya seperti dilansir dari laman The Spruce Pets berikut ini.

Apa yang dimaksud dengan Koi Herpes Virus?

KHV merupakan virus yang sangat ganas pada semua jenis koi dan ikan mas (Cyprinus carpio).

Penyakit ini telah ditemukan di seluruh dunia, yang disebabkan oleh Cyprinid herpesvirus-3, virus yang terkait erat dengan virus cacar (Cyprinid herpesvirus-1) dan virus nekrosis hematopoietik (Cyprinid herpesvirus-2).

KHV biasanya hanya aktif pada suhu tertentu, dan pada musim dingin ketika air lebih dingin, ikan-ikan mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit.

Ada pun tanda yang paling umum dari KHV adalah beberapa kematian setelah suhu air kolam meningkat ke ambang batas aktif untuk KHV yaitu 16 sampai 25 derajat celsius.

Ikan mungkin lesu atau mengalami penurunan nafsu makan sebelum kematian, atau tidak menunjukkan tanda-tanda klinis sebelum kematian.

Untuk itu, pemeriksaan fisik lengkap terhadap semua ikan yang tersisa dan pengujian kualitas air sangat penting dalam mengevaluasi kolam yang mengalami kematian mendadak.

Baca juga: Ikan Koi Ternyata Bisa Bertahan Hidup Lama, Ada yang Umurnya 200 Tahun

Penyebab Koi Herpes Virus

Ikan tertular KHV melalui kontak fisik dengan ikan yang terinfeksi, penularan antar ikan pada peralatan seperti jaring, dan melalui air yang digunakan bersama dengan ikan yang terinfeksi.

Diklasifikasikan sebagai virus herpes, penyakit ini memiliki tahap laten yang berada di dalam jaringan saraf ikan.

Jika seekor ikan dapat bertahan hidup dari infeksi, maka ikan diasumsikan sebagai pembawa virus seumur hidup.

Pembawa dapat bertahan hidup dan tidak menunjukkan tanda-tanda klinis, tetapi melepaskan virus ke ikan-ikan yang masih lugu di kolam dan menyebarkan infeksi.

Cara mengatasinya

Sebenarnya tidak ada obat untuk KHV. Namun, menaikkan suhu air kolam hingga 30 derajat celsius telah terbukti dapat menonaktifkan infeksi virus dan membantu koi pulih.

Kualitas air yang baik, saturasi oksigen yang tinggi di dalam air, dan pengobatan infeksi bakteri sekunder penting dalam membantu koi bertahan hidup.

Setelah ikan terinfeksi, jika bisa bertahan hidup, maka ikan diasumsikan sebagai pembawa virus seumur hidup.

KHV umumnya dapat memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi, antara 80 hingga 100 persen, jadi jangan berharap semua ikan dapat bertahan hidup.

Jika wabah telah dikonfirmasi, maka kita harus menghubungi dokter hewan dan jika kita memilih untuk memelihara ikan, kolam harus tetap menjadi sistem tertutup, tanpa ada ikan baru yang ditambahkan dan tidak ada ikan yang dipindahkan.

Baca juga: 6 Jenis Ikan Koi Termahal, Harganya Bisa Capai Miliaran Rupiah

Cara mencegah KHV

Metode terbaik untuk menangani virus ini adalah dengan menghindarinya. Aspek terpenting dalam mencegah KHV adalah karantina dan pengujian yang tepat.

Durasi karantina akan tergantung pada suhu, karena suhu air yang lebih dingin akan memperlambat munculnya tanda-tanda klinis dan ikan akan membutuhkan waktu karantina yang lebih lama.

Waktu inkubasi untuk KHV adalah 30 hari pada suhu 10 derajat celsius, tetapi hanya 3 hari pada suhu 23,8 derajat celsius.

Beberapa penjual koi mungkin akan menguji ikan, tetapi jenis pengujian akan menentukan apakah ikan tersebut benar-benar pembawa atau bukan.

Sehingga, ada baiknya bila semua pengujian dilakukan oleh dokter hewan yang akan mendiskusikan hasil positif dengan sebelum membawa pulang ikan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com