KOMPAS.com - Generasi Z tumbuh di tengah kemajuan teknologi yang begitu pesat, penggunaan media sosial serta gagdet yang tak terbatas.
Dr Alisha Lalljee, konsultan psikolog yang berbasis di Mumbai, India mengatakan, beberapa faktor itulah yang berkontribusi dalam memberi tekanan, menciptakan ekspektasi yang tidak realistis hingga memicunya lebih mudah merasakan stres, kelelahan dan kecemasan.
"Mereka seolah tidak punya cara tentang menjalani kehidupan tanpa internet, smartphone atau media sosial."
"Terus terkoneksi dengan hal itu bisa membuat mereka kewalahan, kelelahan mental dan berdampak negatif pada kesejahteraan psikologisnya," kata Dr Lalljee seperti dikutip Hindustan Times.
Meski rasa cemas merupakan hal yang normal, tapi setiap individu perlu memahami cara mengelolanya dengan baik agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Baca juga: Variasi Tenun yang Sedang Disukai Generasi Z
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk lebih menyadari dan mengelola kecemasan yang dapat berujung pada gangguan kesejahteraan mental para Gen Z.
Para generasi muda perlu meluangkan waktu untuk membangun sistem pendukung yang kuat untuk lebih terhubung dengan teman, keluarga atau individu dengan visi atau minat yang sama dalam realitas kehidupan nyata (bukan maya).
Ini dapat menjadi bagian dari komunitas untuk menciptakan rasa identitas dan membantu mereka merasa aman dan didukung.
Belajar terkoneksi dengan diri sendiri dan perasaan yang dialami dapat membuat kecemasan yang kita alami berkurang.
Cobalah untuk berlatih meditasi atau meningkatkan kesadaran melalui metode yang lain.
"Meditasi dan latihan pernapasan terbukti dapat membantu mengembangkan kesehatan mental," papar Suruchi Shah, seorang life coach dan konselor psikologi yang berbasis di India.
Baca juga: Jadi Orangtua, Gen Z Khawatir jika Anak Pegang Gadget
Lakukanlah beberapa aktivitas yang mendatangkan kegembiraan dan relaksasi, seperti berkebun, membaca, berolahraga, merawat diri sendiri hingga meditasi.
Menghabiskan waktu luang untuk melakukan aktivitas yang disukai dapat membantu meningkatkan kesehatan mental.
Luangkan waktu sejenak untuk sekadar membatasi penggunaan media sosial hingga menyaring beberapa konten yang perlu dilihat.
Kembangkan kesadaran tentang seberapa lama waktu yang dihabiskan dan dampaknya pada kesehatan mental kita.
"Coba pahami, apakah melihat konten itu bisa membuat kita merasa positif, termotivasi atau lelah," kata Shah.
Dengan membuat pilihan secara sadar mengenai konten yang dikonsumsi, kita dapat melindungi kesejahteraan mental serta emosional.
Jika kecemasan, kelelahan dan depresi terus berlanjut, jangan ragu menghubungi pakar kesehatan mental untuk bisa mendapatkan dukungan yang tepat sesuai kebutuhan.
Baca juga: 3 Prioritas Generasi Z dalam Pekerjaan, Ternyata Bukan Uang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.