Jika percaya pada penjualannya, kita tak akan ragu lagi soal keaslian jam tangan tersebut, terlepas seberapa banyak informasi yang kita dapat soal item tersebut.
“Salah satu pepatah besar dalam industri ini adalah Anda tidak membeli jam tangan, Anda membeli penjualnya,” kata Wallner.
"Saya selalu menyarankan untuk sebisa mungkin mencoba jam tangan secara langsung," tandas Wallner.
Mencoba jam tangan mewah idaman itu bisa jadi menghilangkan keinginan untuk membelinya, atau makin menguatkan niatan tersebut.
“Sering kali ketika Anda membeli barang bekas, Anda tidak dapat mengembalikan uangnya, jadi Anda ingin yakin 100 persen,” kata Wallner.
Baca juga: Simak 4 Tips Membeli Jam Tangan Mewah Agar Tak Merugi
Jam tangan mewah memang memiliki nilai investasi tapi jangan hanya membelinya untuk dijual kembali dan mendapatkan keuntungan.
Prinsip ini, tambah Wallner, khususnya berlaku jika kita baru pertama kali membeli jam tangan mewah.
“Seharusnya bukan itu alasan Anda membelinya, Anda harus membelinya karena Anda menyukainya, karena Anda ingin memakainya,” tegasnya.
Baca juga: 7 Jam Tangan Patek Philippe Termahal yang Pernah Dilelang
Studi Industri Jam Tangan Swiss Deloitte 2023 menyatakan kekurangan stok jam tangan baru-baru ini berkaitan dengan kekurangan bahan mentah.
Akibatnya, semakin banyak merek mewah yang menyediakan waiting list dan membuat pasar sekunder bergejolak.
Laporan Bloomberg pada November lalu juga menyatakan, harga jam tangan mewah berada pada titik terendah dalam dua tahun belakangan.
Sejumlah merek menjual koleksi jam tangannya dengan set lengkap, yang berarti komplet dengan kotak dan kertas pembungkusnya.
Dilengkapi pula dengan booklet berisi detail model jam tangan, tahun, dan nomor seri, yang memudahkan otentikasi.
Baca juga: 10 Arloji Termahal Richard Mille, Ada yang Dibanderol Rp 34 Miliar
Namun, kelengkapan tersebut sering kali tidak kita temukan jika membeli jam tangan mewah bekas.